Beranda Nikel Hasilkan Nikel Terbanyak di Dunia, Tubagus Nugraha : Tuhan Ciptakan Indonesia Sambil...

Hasilkan Nikel Terbanyak di Dunia, Tubagus Nugraha : Tuhan Ciptakan Indonesia Sambil Tersenyum

181
0
Asisten Deputi Pertambangan Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi (Kemenko Marves), Tubagus Nugraha. (Foto: Chiva/nikel.co.id)

NIKEL.CO.ID, 1 AGUSTUS 2023- Asisten Deputi Pertambangan Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi (Kemenko Marves), Tubagus Nugraha menyampaikan jika pemanasan global menjadi momentum emas bagi Indonesia.

Ia mengatakan dunia saat ini sedang melakukan transisi energi sehingga baterai menjadi sebuah pilihan untuk mengurasi emisi karbon. Ketika batre memenuhi jangkar transisi energi, saat itu juga Indonesia dilimpahi bahan baku dari baterai tersebut yaitu nikel dan cobalt.

“Kebeneran Indonesia ini dilimpahin. Tuhan ciptain Indonesia sambil tersenyum. Ditanya nikel ada cobalt ada. Itu bahan baku yang memang ada di Indonesia,” terang Tubagus dalam acara ‘International Batterai Summit yang dilaksanakan NBRI, di Jakarta, Selasa (1/8/2023).

Kemudian, lanjutnya, Indonesia mendapat ekspor brand dengan tujuan transimigrasi yang kokoh kebijakannya. Ini semua bertemu dalam satu moment hingga transisi energi semakin kuat kedepannya.

“Ini yang menjadi suatu momentum emas bagi negeri kita. Indonesia ingin memanfaatkan nilai tambah mineral yang ketemu pasarnya,” ujarnya.

Ia menerangkan saat bahan material sempat mengalami banned. Maka secara alamiah market tersebut datang ke Indonesia demgan sendirinya.

Tubagus melanjutkan, saat membicarakan terkait hulu khususnya nikel, Indonesia sudah membuka dua jalur. Jalur pertama negara banyak mengerjakan pada jalur stainless steel.

“Ketika 2014 kita produksi stainless steel 1 miliar dolar. Nilai ekspor kita, di akhir tahun 2022 kemarin udah 23 miliar dolar. Itulah sebagai dua kebijakan,” terangnya.

Lantas kemudian, ujarnya, Indonesia akan membuka atas tuntutan pasar dengan kebutuhan batre, nikel dan cobalt yang terpenuhi. Selain itu, banyak sekali investor yang datang jadi untuk fasilitas HPAL. 

“Jadi sampai sekarang memang  sudah ada beberapa yang sudah jalan, sekarang sudah ada 200 ribu ton produk MHP yang sudah di produksi. Difasilitasi HPAL yang sudah ada di Indonesia. Ada di Morowali ada di pulau Obi dan mungkin yang di pulau Obi sudah bergerak lebih ke kanan lagi lebih ke hilir lagi udah ada nikel sulfatnya disana sudah ada cobalt sulfatnya, dan kita akan bergerak terus ke hilir agar kemudian membentuk sebuah batre sistem yang ada di Indonesia,” tuturnya (Lili Handayani).

Artikulli paraprakINPI Diperjuangkan, Dapat Direalisasikan 2024
Artikulli tjetërKomitmen Terapkan K3, United Tractors Raih Penghargaan