Beranda Korporasi Elon Musk: Tidak Mungkin Tesla Terjun ke Sektor Pertambangan

Elon Musk: Tidak Mungkin Tesla Terjun ke Sektor Pertambangan

676
0
Elon Musk mempresentasikan strategi Tesla yang sepenuhnya otonom pada tahun 2019. (Foto: milik Steve Jurvetson)

NIKEL.CO.ID, 11 Mei 2022—Tesla Inc.,  perusahaan otomotif dan penyimpanan energi asal Amerika Serikat, mengungkapkan kesepakan untuk membeli nikel dari raksasa pertambangan global Vale SA, induk usaha PT Vale Indonesia.

CEO Tesla, Elon Musk, Selasa (10/5/2022), mengatakan, Tesla terbuka untuk membeli perusahaan pertambangan jika memproduksi sendiri pasokan logam kendaraan listrik (electric vehicle/EV) akan mempercepat adopsi teknologi energi bersih di seluruh dunia.

Rasa waswas dialami produsen EV global itu karena timbulnya ketakutan akan kurangnya pasokan litium, nikel, tembaga, dan logam lainnya untuk memenuhi permintaan akhir dekade ini. Oleh karena itu,timbul pertanyaan, apakah Tesla akan mempertimbangkan untuk terjun ke sektor pertambangan.

“Tidak mungkin,” kata Musk singkat membantah kemungkinan tersebut pada Konferensi FT Future of the Car 2022, “Kami akan mengatasi batasan apa pun untuk mempercepat transisi dunia ke energi berkelanjutan. Bukannya kami ingin membeli perusahaan pertambangan, tetapi jika itu satu-satunya cara untuk mempercepat transisi, maka kami akan melakukannya.”

Sementara raksasa mobil itu memiliki kontrak logam EV dengan pemasok di seluruh dunia, tujuannya untuk memproduksi 20 juta kendaraan setiap tahun pada 2030—apa yang disebut Musk sebagai “aspirasi, bukan janji”—akan membutuhkan lebih banyak pasokan logam. Tesla memproduksi hanya di bawah 1 juta EV tahun lalu.

Pembuat mobil dan eksekutif lainnya, termasuk Carlos Tavares, CEO saingan Tesla Stellantis NV, telah memperingatkan industri otomotif menghadapi kekurangan pasokan logam.

Tesla tidak memiliki pengalaman dengan tugas yang memakan waktu dan melelahkan untuk membangun dan mengoperasikan tambang, jadi analis industri telah menyarankan pembuat mobil untuk fokus membeli operator yang ada.

Banyak di industri pertambangan telah mencatat bahwa membeli produsen logam yang ada akan menelan biaya jauh lebih sedikit daripada $43 miliar yang ditawarkan Musk untuk membeli secara pribadi jaringan media sosial Twitter awal tahun ini.

Tesla memiliki kesepakatan pasokan litium dengan Ganfeng Lithium, Livent Corp, dan Albemarle Corp. Kesepakatan pasokan litium perusahaan dengan Piedmont Lithium ditunda tahun lalu. Tesla memiliki kesepakatan pasokan nikel dengan Vale SA dan Talon Metals.

(Fia/Editor; RDj)

Artikulli paraprakHarga Nikel Kembali Normal Meski Digelayuti Penyebaran Covid-19 di China
Artikulli tjetërMA Kabulkan PK 2 PT PDP sebagai Pemegang IUP OP di Desa Sulaho