NIKEL.CO.ID, 21 Januari 2022 – Hilirisasi industri pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) nikel sudah berkembang di Indonesia. Produksi melter dari olahan nikel diharapkan dapat memenuhi bahan baku pembuatan baterai dan kendaraan listrik (electric vehicle) di Indonesia.
Presiden Jokowi mengatakan bahwa pabrik pengolahan dan pemurnian atau smelter yang baik akan menjadi produsen unggulan dari produk-produk barang jadi berbasis nikel seperti baterai lithium, baterai listrik, dan baterai kendaraan listrik di Indonesia.
Pemerintah memang menginginkan baterai dan kendaraan listrik dapat diproduksi di dalam negeri. Program ini semakin menemukan titik terang. Hal itu ditandai dengan sudah dilaksanakannya pemasangan tiang pancang pabrik baterai kendaraan listrik di Cikarang, hasil kerja sama antara perusahaan nasional dengan perusahaan baterai dari Korea Selatan, dengan investasi sebesar US$ 9,8 miliar dollar atau sekitar 142 triliun rupiah.
Sementara itu, Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia mengatakan bahwa pembangun pabrik baterai listrik ini merupakan salah satu strategi pemerintah untuk meningkatkan nilai tambah dari bijih nikel.
Menurutnya, sumber daya alam di Indonesia tidak boleh lagi diekspor dalam keadaan masih mentah.“Presiden Jokowi kita punya cita-cita transformasi ekonomi bisa kita wujudkan dengan cara menggenjot hilirisasi industri,” kata Bahlil.
Dengan terbangunnya ekosistem kendaraan listrik di Indonesia, katanya, aka nada devisa yang masuk sekitar US$ 1 hingga US$ 2 miliar atau setara dengan 14,4 sampai 28,9 triliun rupiah per tahun. Dan Indonesia bisa menjadi negara produsen kendaraan listrik yang memproduksi sedikitnya 600 ribu kendaraan listrik per tahun sehingga dapat menekan konsumsi BBM. (Herkis Mks)