
NIKEL.CO.ID, JAKARTA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menegaskan bahwa sektor energi Indonesia harus semakin mengoptimalkan potensi domestik guna menghadapi berbagai tantangan, termasuk ketegangan dalam perdagangan internasional, seperti perang dagang dengan Amerika Serikat.
Salah satu strategi yang diusulkan Bahlil untuk mengatasi ketegangan ekonomi global adalah dengan fokus pada keunggulan komparatif yang dimiliki Indonesia, yakni bahan baku.

“Keunggulan komparatif kita itu adalah bahan baku, maka hilirisasi adalah salah satu solusi,” jelasnya kepada wartawan di kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu )9/4/2025).
Hilirisasi, yang merujuk pada proses pengolahan bahan mentah menjadi produk bernilai tambah, dianggap menjadi solusi penting untuk meningkatkan daya saing ekonomi Indonesia di pasar global.

Bahlil juga mengungkapkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia sangat bergantung pada konsumsi domestik, yang menyumbang sekitar 53% dari total pertumbuhan, serta investasi yang mencapai 30%. Sementara itu, pengeluaran pemerintah turut memainkan peranan penting dalam memperkuat ekonomi.
Meski terjadi perang dagang, dia mengingatkan bahwa hal tersebut seharusnya tidak perlu dianggap sebagai masalah yang besar.

“Benar ada terjadi perang dagang, tapi ini jangan juga dianggap sesuatu yang seolah-olah wah banget! Biasa saja, sebuah dinamika,” katanya.
Ia menekankan pentingnya untuk selalu melihat sisi positif dari setiap tantangan yang dihadapi.
“Kita harus memperhatikan ekonomi domestik kita, kita harus berdiri di atas kaki kita sendiri,” tuturnya, seraya menambahkan bahwa langkah tersebut harus dilakukan dengan segera.

“Kita cari di balik masalah, pasti ada peluang. Seperti motif bisnis di balik tantangan, pasti ada peluang,” ujarnya optimis.
Lebih lanjut, Bahlil menyampaikan bahwa arahan Presiden Prabowo Subianto menekankan pentingnya ketahanan ekonomi domestik, yang harus berdiri di atas kaki sendiri.
Pernyataan Bahlil ini semakin mempertegas pentingnya introspeksi dan langkah-langkah komprehensif untuk mendorong hilirisasi dan industrialisasi sebagai pilar utama dalam memperkuat ekonomi Indonesia di tengah ketidakpastian global. (Shiddiq)