Beranda Berita International Konferensi Pertambangan ASEAN 2024 Bali, Menyatukan Visi untuk Investasi Berkelanjutan

Konferensi Pertambangan ASEAN 2024 Bali, Menyatukan Visi untuk Investasi Berkelanjutan

1137
0
Dirjen Minerba KESDM dan Ketua ASOMM, Tri Winarno menyampaikan sambutan acara ASEAN Conference Mining Bali 2024, Bali, Senin (18/11/2024). Dok. MNI

NIKEL.CO.ID, BALI — Konferensi Pertambangan ASEAN 2024 resmi dimulai hari ini mengusung tema “Menuju Tujuan Investasi Berkelanjutan”. Acara yang diselenggarakan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bekerja sama dengan ASEAN Federation of Mining Association  (AFMA), Indonesian Mining Association (IMA), dan Majalah Tambang ini dihadiri oleh pemangku kepentingan dari sektor pertambangan di Asia Tenggara.

Salah satu sesi utama menampilkan paparan dari Direktur Jenderal (Dirjen) Mineral dan Batu Bara (Minerba) Kementerian ESDM RI, sekaligus Ketua Baru ASEAN Senior Officials Meeting on Minerals (ASOMM), Tri Winarno.

Dalam pidatonya, Dirjen Minerba menekankan pentingnya kolaborasi antarnegara anggota ASEAN untuk memastikan pembangunan sektor mineral yang berkelanjutan dan inovatif.

“Keberhasilan upaya kita terletak pada seberapa baik kita berkolaborasi di kawasan ini. Saatnya bagi kita untuk mengembangkan strategi kolektif yang tidak hanya memastikan keberlanjutan, tetapi juga memperkuat daya saing kawasan dalam perubahan dinamika global,” ujarnya, di The Meru Sanur Hotel, Bali, Senin (18/11/2024).

Tri menyoroti pentingnya mineral kritis sebagai pilar utama ekonomi global baru. Mineral ini memainkan peran kunci dalam pengembangan teknologi dan infrastruktur canggih yang memungkinkan pembangunan berkelanjutan. Namun, ia menekankan perlunya eksplorasi yang lebih intensif serta pembaruan regulasi untuk memastikan pemanfaatan sumber daya alam yang bertanggung jawab.

“Mineral penting menjadi tulang punggung ekonomi global, mendorong teknologi masa depan. Untuk memanfaatkan peluang ini, kita harus meningkatkan aturan yang relevan serta memaksimalkan eksplorasi secara bertanggung jawab,” tambahnya. 

Dalam sesi diskusi, dia juga menyerukan sinergi antara sektor pertambangan dan kehutanan. Pengelolaan sumber daya alam harus dilakukan dengan prinsip keberlanjutan yang tidak hanya mendukung investasi, tetapi juga ketahanan ekonomi. 

“Kita perlu mengintegrasikan pendekatan lintas sektor, seperti kehutanan dan pertambangan, guna meningkatkan perdagangan dan investasi dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan. Ini adalah momen penting untuk menciptakan strategi kolektif yang memposisikan ASEAN sebagai pemain kunci dalam ekonomi global berbasis mineral,” jelasnya. 

Kolaborasi Regional

Konferensi ini menjadi ajang strategis bagi para pemimpin ASEAN untuk menyelaraskan visi dan tindakan. Fokus utama diskusi meliputi pengembangan teknologi mineral berkelanjutan, inovasi di sektor pertambangan, dan penguatan daya saing kawasan. 

Para peserta juga membahas pentingnya menciptakan kebijakan yang mendukung investasi di sektor sumber daya alam, sekaligus mengantisipasi dampak sosial dan lingkungan dari kegiatan pertambangan. 

Konferensi Pertambangan ASEAN 2024 akan berlangsung hingga 20 November 2024, dengan berbagai agenda termasuk panel diskusi, pameran teknologi, dan sesi kerja sama antarnegara. (Shiddiq)