Beranda Asosiasi Pertambangan TTM APNI 2024, Komitmen Wujudkan Pertambangan Nikel Berkelanjutan

TTM APNI 2024, Komitmen Wujudkan Pertambangan Nikel Berkelanjutan

1955
0
Ketum APNI Komjen Pol (Purn) Drs. Nanan Soekarna saat membuka acara TTM APNI, Hotel Sahid, Jakarta, Rabu (13/11/2024). Dok. MNI

NIKEL.CO.ID, JAKARTA — Asosiasi Penambang Nikel Indonesia (APNI) tetap menekankan edukasi dalam tata kelola pertambangan nikel yang sesuai regulasi dan berkanjutan. Hal tersebut digarisbawahi oleh Ketua Pelaksana  Training to Miners (TTM) APNI 2024, Ir. Wiratno, M.Si.,  dalam sambutannya pada acara yang mengambil tema “Kesinambungan Usaha Penambangan yang Berkelanjutan” itu, di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakara, Rabu (13/11/2024).

TTM APNI 2024 berlangsung selama tiga hari, 13-15 November 2024, sebelumnya bernama Training to Trainers APNI yang sudah berlangsung selama lima seri dan untuk seri keenam ini berubah nama menjadi Training To Miners APNI 2024. Sebanyak 111 peserta yang terdiri dari pelaku usaha nikel dari berbagai daerah dan 36 sponsor turut berpartisipasi pada kegiatan ini.

Ketua Panitia TTM, Wiratno dalam sambutannya menyampaikan ucapan selamat datang kepada seluruh peserta dan menggarisbawahi pentingnya pelatihan ini sebagai komitmen APNI dalam tata kelola nikel yang sesuai regulasi dan berkelanjutan.

“APNI berterima kasih kepada seluruh peserta, Kementerian ESDM, Kementerian Keuangan, Kementerian Perhubungan, Kementerian Perdagangan, Kementerian Lingkungan Hidup, Kementerian Kehutanan, dan instansi/lembaga swasta, dan perusahaan-perusahaan yang telah berpartisipasi pada TTM APNI 2024. Kami berharap dapat memberikan manfaat yang nyata bagi para peserta dalam menerapkan tata kelola yang berkelanjutan di perusahaan masing-masing,” ujarnya.

Dalam pada itu, Ketua Umum APNI, Komjen Pol.  (Purn.) Drs. Nanan Soekarna, berharap pelatihan ini dapat mewujudkan kehendak pemerintah melalui Kementerian ESDM, sekaligus menyesuaikan diri dengan visi presiden terpilih yang mendukung pertambangan berkelanjutan. Nanan mengajak para peserta untuk tidak hanya fokus pada aspek teknis, tetapi juga pada aspek non-teknis, terutama soal nilai-nilai (values).

“Teknik memang penting, tapi values jauh lebih penting,” katanya mengingatkan bahwa bisnis yang sukses tak hanya soal keuntungan (value), tapi juga prinsip kejujuran dan etika.

Lebih lanjut, Nanan mengingatkan bahwa APNI memiliki tiga visi utama: Indonesia sebagai negara adidaya, masyarakat yang sejahtera, dan pengusaha yang bahagia. Untuk mewujudkannya, ia menekankan pentingnya prinsip “values for value” serta komitmen non-konspiratif.

“Kita ingin industri nikel ini menjadi aman di dunia dan akhirat, mencapai tujuan bersama tanpa melanggar nilai-nilai yang ada,” katanya menegaskan.

Sekretaris Direktorat Jenderal (Sesditjen) Mineral dan Batu Bara (Minerba) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Dr. Siti Sumilah Rita Susilawati, S.T., M.Sc., hadir mewakili Dirjen Minerba, Dr. Ing. Tri Winarno, S.T., M.T.

Sesditjen Rita Susilawati mengapresiasi APNI atas inisiatifnya menyelenggarakan pelatihan yang strategis ini. Menurutnya, acara ini sejalan dengan upaya pemerintah menyediakan sumber daya manusia yang kompeten dan bertanggung jawab di industri pertambangan. Ia juga menyoroti pentingnya peran Indonesia sebagai produsen nikel global di tengah transisi energi bersih.

“Di samping peran strategis tersebut, kita juga dihadapkan pada tantangan besar untuk mengelola nikel secara berkelanjutan dan bertanggung jawab,” ujar Rita.

TTM APNI 2024 juga mendapat perhatian dari pasar logam global yang bermarkas di Tiongkok, Shanghai Metals Market (SMM).  Presiden SMM, Adam Fan, mengungkapkan harapannya agar produksi nikel bisa dilakukan dengan efisien dan harga terjangkau.

“Kami berharap dapat bekerja sama dengan industri nikel Indonesia untuk masa depan yang lebih baik, demi anak cucu kita,” tutur Adam.

Selama tiga hari ke depan, para peserta akan mengikuti berbagai sesi pelatihan yang mencakup teknik pertambangan profesional dan praktik-praktik keselamatan kerja. Selain itu, mereka juga akan mendapatkan kesempatan untuk memperluas jaringan dengan para pembicara dari industri dan pemerintah.

Melalui kegiatan ini, APNI berharap industri nikel Indonesia dapat terus berkembang dan menjadi pionir dalam praktik pertambangan yang bertanggung jawab, tidak hanya demi kepentingan bisnis, tetapi juga bagi masyarakat dan lingkungan. (Shiddiq/R)