NIKEL.CO.ID, JAKARTA – Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti, mengatakan, lapangan usaha utama yang memberikan kontribusi besar terhadap produk domestik bruto (PDB) dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Triwulan lV tahun 2023 ditopang dari sektor industri pengolahan.
Hal ini disampaikannya dalam laporan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Triwulan lV Tahun 2023 yang tumbuh sebesar 5,05% yang disiarkan melalui IDX Channel, BreakingNews Live, Senin (5/2/2024).
“Lapangan utama yang memberikan kontribusi besar terhadap PDB, yaitu industri pengolahan, perdagangan, pertanian, kontruksi, dan pertambangan, yang kelimanya melanjutkan trend pertumbuhan positif. Total kelima lapangan usaha tersebut memberikan kontribusi kepada PDB sebesar 63,54%,” kata Amalia.
Menurutnya, di sektor lapangan usaha dengan pertumbuhan tertinggi yaitu transportasi dan pergudangan tumbuh 10,33% dan jasa lainnya tumbuh 10,15% yang didorong antara lain kenaikan pengguna jasa angkutan penumpang, peningkatan volume pengiriman barang ekspor dan impor, peningkatan kunjungan wisatawan dan juga kegiatan-kegiatan lainnya terkait persiapan pemilu 2024.
“Jika dilihat dari sumber pertumbuhan pada triwulan lV 2023 industri pengolahan menjadi sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 0,85%. Walaupun angka ini kalau dibandingkan dengan triwulan lV tahun 2022 dan triwulan lll 2023 relatif lebih kecil,” ujarnya.
Menurut BPS, Industri Pengolahan adalah suatu kegiatan ekonomi yang melakukan kegiatan mengubah suatu barang dasar secara mekanis, kimia, atau dengan tangan sehingga menjadi barang jadi atau setengah jadi, dan atau barang yang kurang nilainya menjadi barang yang lebih tinggi nilainya, dan sifatnya lebih dekat kepada pemakai akhir. Termasuk dalam kegiatan ini adalah jasa industri atau makloon dan pekerjaan perakitan (assembling).
Hal ini juga termasuk industri pengolahan nikel dan logam yang merupakan industri pengolahan. Dalam pertumbuhan lapangan usaha dengan sumber pertumbuhan terbesar diantaranya industri pengolahan dinilai stabil. Hal ini ditopang oleh kuatnya permintaan domestik dan global industri logam dasar yang tumbuh sebesar 14,17% yang dipengaruhi oleh peningkatan permintaan dari luar negeri.
“Seperti produk logam dasar besi dan baja. Industri barang logam, komputer, barang elektronik, optik dan peralatan listrik juga tumbuh sebesar 13,67%,” ungkapnya.
Amalia menuturkan, pertumbuhan ekonomi juga ditopang oleh lapangan usaha antara lain kontruksi dengan sumber pertumbuhan 0,75%, pertambangan dengan sumber pertumbuhan 0,56% serta perdagangan dengan sumber pertumbuhan 0,53%.
Untuk pengeluaran triwulan lV tahun 2023 secara (YoY) seluruh komponen mengalami pertumbuhan positif kecuali impor. Sebagai peyumbang utama PDB menurut komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga tumbuh sebesar 4,47%, didorong oleh peningkatan konsumsi, transportasi dan komunikasi serta konsumsi restoran dan hotel. Sementara itu Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) tumbuh sebesar 5,02% didorong oleh pertumbuhan seluruh kelompok barang modal kecuali cultiated biological resources (CBR).
“Komponen ekspor tumbuh sebesar 1,64% sementara impor terkntruksi 0,15% konsumsi pemerintah tumuh positif sebesar 2,81% terutama didorong oleh kenaikan belanja barang dan jasa yang didukung oleh peningkatanrealisasi belanja jasa, belanja Badan layanan Umum (BLU), perjalanan dinas dan belanja barang non operasional serta persiapan pemilihan umum,” tuturnya. (Shiddiq)