NIKEL.CO.ID, JAKARTA – Terjadi lagi kebakaran smelter di Kawasan PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Sulawesi Tengah, tepatnya smelter milik PT Sulawesi Mining Investment (SMI) pada Jumat malam, (19/1/2024).
Mengutip laman detiksulsel, dari informasi yang diterima, Kapolres Morowali AKBP Suprianto mengatakan, kebakaran di tungku smelter SMI disebabkan bukan karena ledakan melainkan akibat tungku smelter terbakar.
“Tungku smelter itu tidak meledak, tetapi terbakar,” kata Suprianto.
Menurutnya, tidak ada korban luka maupun tewas dalam peristiwa ini tetapi ada dua orang operator crane yang mengalami sesak nafas saat berada di lokasi kebakaran.
“Sudah ditangani medis dan kondisinya bagus tidak ada masalah,” ujar Kapolres Morowali tersebut.
Dia menuturkan, penyebab kebakaran tungku smelter sampai saat ini belum diketahui secara detail karena masih dalam tahap proses penyidikan.
“Kami masih cek ke TKP,” tuturnya.
Akibat kebakaran itu, pegawai langsung menjauhkan diri dari lokasi.
Ditengarai, peristiwa itu terjadi akibat meluapnya tungku yang memicu cairan panas dalam tungku hingga merambat ke lantai dasar smelter SMI.
Dalam kondisi tersebut, pihak perusahaan melakukan pemadaman listrik untuk mencegah dan menjaga keselamatan karyawan. Sekitar empat mobil dinas pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api tersebut.
Sebelumnya, peristiwa kebakaran smelter di penghujung tahun 2023 di kawasan yang sama pernah terjadi, tepatnya Minggu 24 Desember 2023 lalu. Namun kebakaran sebelumya di smelter pengolahan nikel milik PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) itu disebabkan ledakan tungku smelter yang sedang masa perbaikan.
Akibat insiden itu, menurut catatan Sekretaris Pengurus Pusat Federasi Serikat Pekerja Kimia, Energi, dan Pertambangan Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (PP FSP KEP SPSI), Sulistiyono, S.H., menyatakan ada 20 korban tewas dalam insiden tersebut dan menilai insiden ledakan tungku smelter di PT ITSS akibat tidak mentaati Standard Operating Procedure (SOP). (Shiddiq)