Beranda Berita Nasional JK Klaim Smelter Nikel BMS Satu-satunya Paling Green Energy

JK Klaim Smelter Nikel BMS Satu-satunya Paling Green Energy

171
0
Proyek Smelter nikel PT Bumi Mineral Sulawesi (BMS)

NIKEL.CO.ID, 19 SEPTEMBER 2023 – Mantan Wakil Presiden RI ke 10 dan 12, Jusuf Kalla (JK), mengklaim, bahwa Smelter PT Bumi Mineral Sulawesi (PT BMS) yang sedang tahap penyelesaian pembangunan adalah yang paling nomor satu menerapkan green energy di Indonesia.

“Di sinilah yang paling lengkap di seluruh Indonesia, pembangkitnya green energy prosesnya juga green energy, jadi ini cocok untuk kemajuan indonesia. Di sini orang tidak akan melihat cerobong asap. Jadi ini satu-satunya di Indonesia yang paling green energy. Coba cari di Indonesia di mana ada yang paling ramah lingkungan?,” sebut JK seperti dikutip, rakyat.news baru-baru ini.

Seperti diketahui, PT BMS adalah anak usaha dari Kalla Group sebuah entitas perusahaan yang dimiliki oleh JK sedang merampungkan proyek pembangunan smelternya di Desa Karang-karangan dan Desa Bukit Harapan, Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu, Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel).

Dalam kegiatan operasinya, smelter BMS nantinya menggunakan sumber energi terbarukan hydro power. Sedangkan untuk pasokan listrik menggunakan pembangkit listrik yang berasal dari PLTA Malea Tana Toraja yang juga milik dari Kalla group.

JK mengatakan, smelter BMS merupakan bukti bahwa bangsa Indonesia mampu membangun smelter sendiri dengan konsep green energy tanpa bantuan dari tenaga asing. Para pekerja semua menggunakan tenaga lokal Indonesia dengan komposisi 70 persen tenaga kerja lokal dari Luwu raya, Sulawesi dan 30 persen berasal dari daerah lain di Indonesia.

“Insinyur insinyur ini semua anak-anak daerah, beda dengan morowali nanti selesai (pabriknya) baru kerja (warga lokal). Ini untuk memberikan bukti bahwa Indonesia mampu untuk sebuah industri bahwa kita masih kerja sama teknologi dari luar ya,” ungkapnya.

Dia menuturkan, smelter BMS yang dibangun diatas area seluas 200 Hektar (Ha) nantinya akan menyerap ribuan tenaga kerja. Didalam wilayah smelter juga akan dibangun berbagai industri yang berbasis nikel. Untuk itu, ia mengajak semua pihak untuk terlibat membangun pabrik.

JK menegaskan, pada dasarnya pembangunan smelter ini bertujuan untuk memajukan daerah. Diatas area 200 Ha ini akan dipenuhi pabrik-pabrik yang akan menyerap ribuan tenaga kerja.

“Diharapkan nanti di sini akan timbul industri berbasis nikel, kita sistemnya terbuka kepada semua orang. Berbeda halnya dengan Vale hanya lingkungan di situ saja, kita ingin lebih terbuka kepada semua Masyarakat,” tegasnya.

Selain itu, dia menuturkan, dalam pembebasan lahan untuk pembangunan smelter, pihaknya sama sekali tidak melakukan penggusuran kepada warga masyarakat setempat.

PT BMS melakukan pembelian tanah masyarakat yang akan digunakan untuk pembangunan smelter sejak 2016. Adapun demo-demo yang terjadi oleh kelompok AMAN (Aliansi Masyarakat Adat) yang tidak mempunyai surat tanah.

“Itu lahan sudah dibeli pada tahun 2016, atau 7 tahun yang lalu, semua itu dibeli yang dari pemiliknya, dan yang demo itu ditanya, mana surat-suratnya? Tidak ada. Kita beda dengan daerah lain yang rakyatnya digusur, kami beli,” tuturnya.

Menurut rencana, smelter nikel PT BMS akan rampung dan beroperasi serta akan memproduksi Feronikel dengan kapasitas 33.000 ton nikel per tahun November 2023.

Sedangkan untuk pembangunan pabrik nikel sulfat yang menelan investasi sebesar Rp3,2 triliun dengan kapasitas produksi sebesar 31.400 ton per tahun akan rampung Juli 2024. (Shiddiq)

Artikulli paraprakTambah Kapasitas Produksi, Industri Alat Berat Dukung Kebijakan Hilirisasi
Artikulli tjetërVale Bangun Pusat Pembibitan IGP Pomala Wujud Komitmen Sustainability