Beranda Wawancara Menilik Perusahaan Surveyor JAMMIN, Gunakan Peralatan Laboratorium yang Canggih untuk Menjaga Layanan...

Menilik Perusahaan Surveyor JAMMIN, Gunakan Peralatan Laboratorium yang Canggih untuk Menjaga Layanan yang Berkualitas

342
0
Direktur PT JAMMIN Arifin Lambaga saat diwawancara oleh MNI/nikel.co.id, Shangri-La Hotel Jakarta, (30/8/2023). Dokumentasi MNI/nikel.co.id.

NIKEL.CO.ID, 7 SEPTEMBER 2023 – Direktur PT Jasa Mutu Mineral Indonesia (PT JAMMIN), Arifin Lambaga, mengungkapkan, PT JAMMIN adalah salah satu perusahaan dibidang inspeksi dan analisa dalam bidang mineral dan batubara. Perusahaan ini berdiri pada tahun 2009 dan hingga kini telah memiliki 6 cabang yang tersebar di Indonesia.

“Kita sekarang ini punya dua lab nikel, satu di Kendari dan satu di Morowali dan sekaligus merencanakan ada pengembangan-pengembangan nikel di smelter yang lain, baik yang di Morowali, Sulawesi maupun yang di Halmahera, Maluku,” tutur Arifin Lambaga, saat ditemui disela-sela acara The 2nd Nickel Producers, Processors, & Buyers Conference, Shangri-La Hotel Jakarta, Rabu (30/8/2023).

Arifin menceritakan awal berdirinya perusahaan PT JAMMIN, didirikan pada 16 Juni 2009 dan bergerak dibidang Quality dan Quantity Monitoring di site batubara. Memiliki Laboratorium di Samarinda yang mendapatkan Akreditasi dari Komite Akreditasi Nasional (KAN) sebagai laboratorium penguji untuk penerapan SNI ISO/IEC 17025:2005 pada 2010/2011. Kemudian pada 2012/2013, mendirikan cabang laboratorium di Palembang dan Banjarbaru.

“Kita berdiri tahun 2009, kita juga punya Lab Batubara sudah cukup lama, ada di Palembang,  di Banjarbaru, Samarinda,” tuturnya dalam ceritanya.

Dia memaparkan, Laboratorium Banjarbaru ini mendapat Akreditasi KAN sebagai Laboratorium Penguji dan mendapatkan surat dari Kementerian Perdagangan sebagai Lembaga Verifikasi Penerbit LS (Laporan Survey). Laboratorium Palembang juga mendapat Akreditasi KAN sebagai Laboratorium Penguji yang mendapat Surat Keputusan dari Kementerian ESDM sebagai Pelaksana Verifikasi penerbit LHV (Laporan Hasil Verifikasi) pada 2016/2017.

PT JAMMIN juga mendapat Akreditasi KAN sebagai Lembaga Inspeksi untuk implementasi SNI ISO/IEC 17020:2012. Aktifitas bisnis juga dilakukan dengan bekerjasama bersama Power Plant dan End User untuk kegiatan Superintending di Pelabuhan Bongkar pada 2018/2019. Kemudian mendirikan cabang laboratorium di Makassar pada tahun 2019, dan pada tahun yang sama PT JAMMIN juga mendapatkan sertifikat ISO 9001:2015.

PT JAMMIN dalam aktivitas bisnisnya terutama pada perusahaan tambang batubara umumnya  kegiatan sampling, inspeksi da testing sample batubara. Layanan inspeksi yang dilakukan meliputi pengambilan sampel baik di jetty maupun di barge dan kemudian dilakukan pengujian. 

“Kalau di batubara sudah cukup banyak karena kita melakukan survei dan pengujian sample batubara. Kita bekerja sama dengan AHK. AHK sendiri adalah perusahaan inspeksi dan pengujian batubara dari Inggris (UK) yang telah menjalin Kerjasama  partnership JAMMIN yang  sejak tahun 2016” paparnya.

Arifin Lambaga menjelaskan, melihat potensi mineral nikel yang begitu besar di tanah air dan Indonesia merupakan produsen terbesar di dunia sehingga secara otomatis hal ini menjadi peluang dan tantangan. Ditambah lagi dengan program pemerintah melalui hilirisasi bijih nikel dan sebagainya dari hulu ke hilir serta pembangunan ekosistem Baterai Kendaraan Listrik maupun Kendaraan Listrik untuk menjadi Raja Produsen Baterai Kendaraan Listrik dan Kendaraan Listrik nomor satu dunia.

“Saya kira itu harus disupport oleh supporting activity masuknya dibidang testing di pengujiannya. Jadi itu kita support dengan kegiatan-kegiatan itu, dari hulu – hilirnya, mulai kegiatan eksplorasi (sample bor), pre-shipment inspection (PSI) sampai pada kegiatan pengapalan (shipment) baik shipment di loading (jetty) maupun shipment di unloading (bongkaran/smelter),” jelasnya serius.

Dalam bisnis pengujian mineral dan batubara, verifikasi dan sertifikasi, dia menuturkan, harus ada standarisasi untuk penggunaan metode pengujian sampel bahan sehingga menghasilkan akurasi yang tepat terhadap sampel.

“Kita menggunakan metode-metode yang digunakan baik menggunakan standar ASTM atau ISO, maupun standar-standar secara umum di dunia,” tuturnya.

Ia mengakui, dalam proses pengujian dan verifikasi dalam laboratorium dibutuhkan alat yang canggih dan modern untuk menjaga keakuratan hasil sampling sehingga JAMMIN pun memiliki peralatan dengan mesin yang canggih dalam pemprosesan uji sampel.

Saat ini, PT JAMMIN memiliki dua laboratorium namun untuk kebutuhan pengembangan dan perluasan bisnis perusahaan berencana untuk menambah dua hingga tiga laboratorium baru khusus untuk yang berada di area smelter nikel kedepannya. 

Berdasarkan pengalamannya, Direktur PT JAMMIN itu mengungkapkan, dalam menangani pelanggan terutama di mineral nikel cukup besar. Saat ini saja dalam satu bulan perusahaan telah melakukan uji ribuan sampel per bulan.

Sementara, Direktur Eksekutif PT JAMMIN, Merza Fernanda, ikut menambahkan, “JAMMIN sebagai Lembaga surveyor yang terdaftar di kementrian ESDM. Wajib untuk menerapkan prinsip Independen dalam melakukan kegiatan layanan JAMMIN. Imparsial, tidak memihak atau independen. Jadi kita menggunakan prinsip itu,  prinsip tersebut menjadi cooperate culture di layanan JAMMIN,” kata Merza ditempat yang sama.

“Biasanya kita menyampaikan kemampuan kita. Kemampuan kita melakukan pengalaman di sampling. Itu kan melalui sampling, pengukuran, pengujian, kapasitas kita cukup. Kemudian berapa lama waktu yang dibutuhkan sejak ambil sampel sampai hasilnya keluar,” terangnya.

Umumnya dalam pengujian sampel, ia melanjutkan, PT JAMMIN menggunakan alat lab yang canggih dan mutakhir sehingga dalam proses pengujian lab sangat cepat keluar hasilnya dalam beberapa menit saja, tidak memakan waktu berjam-jam. JAMMIN menggunakan alat yang mutakhir antara lain seperti alat mesin Zetium WDXRF maupun Epsilon 4 Mining.

“Kita pakai alat yang canggih sehingga begitu di taruh langsung check out, kurang dari 10 menit sudah kebaca semua itu nikel dan ikutannya didalam,” lanjutnya.

Untuk alat analisa di lab sendiri memang lumayan harganya dikisaran miliaran untuk satu buah alat. Sehingga sangat kecil sekali kalau ada kesalahan, hampir minim kesalahan dari hasil analisa tersebut. Hal ini untuk memenuhi dan melayani pelanggan sehingga mereka bisa menghemat waktu dan biaya.

“Kecil. Jadi hasil lab itu kan tidak bisa kita manipulasi, kan keluar sudah di print. Sampel ini kita ambil lalu kita kecilkan dan haluskan di tes masuk di bikin kayak tablet gitu,” uajrnya.

“Kalau untuk kepuasan costumer sendiri kita sudah ukur melalui sistem manajemen yang kita lakukan, dari ISO 9001:2015. Alhamdulillah itu sudah customer menyatakan puas dengan layanan yang diberikan oleh JAMMIN. Karena kita punya manajemen sistem untuk custommer kami,” sambungnya.

Kembali Arifin Lambaga menuturkan, umumnya pelanggan PT JAMMIN merupakan perusahaan tambang nikel yang memiliki IUP OP. “berada di didaerah Kendari dan Morowali. Dan kita sekarang lagi menuju ke smelter-smelter,” tuturnya.

Untuk pendapatan perusahaan per tahun memang mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Sehingga perusahaan terus berkembang dan mengalami kemajuan secara bertahap.

“Alhamdulillah, kalau dari sisi tahun ke tahun JAMMIN mengalami pertumbuhan sekitar 20 – 30% untuk peningkatan dari tahun 2021 2022 sehingga secara pertumbuhan kami cukup positif,” tutup Arifin Lambaga. (Shiddiq) 

Artikulli paraprakKemenko Marves Terapkan Sistem Digitalisasi Pada Komoditas Tambang, Cegah Ekspor Nikel Ilegal Terulang
Artikulli tjetërSerap Tenaga Kerja Lokal Bukti Komitmen Keberlanjutan Vale di Ajang ISF 2023