Beranda Agustus 2023 Hilirisasi adalah Window Opportunity Untuk Kesejahteraan Rakyat, Jokowi: Indonesia sedang Marathon

Hilirisasi adalah Window Opportunity Untuk Kesejahteraan Rakyat, Jokowi: Indonesia sedang Marathon

449
0
Pidato Presiden RI Joko Widodo dalam Rapat Tahunan MPR RI, Rabu (16/8/2023)

NIKEL.CO.ID, 18 AGUSTUS 2023 – Presiden RI Joko Widodo, mengatakan, peranan Sektor Ekonomi Hijau dan Hilirisasi adalah Window Opportunity yang dapat memberikan nilai tambah dan mensejahterakan ekonomi rakyat dan hal ini bisa dilakukan melalui Hilirisasi yang berlandaskan transfer teknologi.

Hal ini disampaikan Presiden Jokowi dalam Pidato Kenegaraan Presiden Republik Indonesia Dalam Sidang Tahunan MPR RI, bersama DPR RI dan DPD RI dalam Rangka Hari Ulang Tahun Ke-78 Republik Indonesia di Gedung Nusantara MPR RI/DPR RI/DPD RI, Senayan, Jakarta, Rabu, (16/8/2023), dia menyampaikan, Sumber Daya Manusia (SDM) yang telah pemerintah persiapkan harus mendapatkan lapangan kerja untuk menghasilkan produktivitas nasional sehingga pemerintah juga harus mengembangkan sektor ekonomi baru yang membuka lapangan kerja sebanyak-banyaknya dan memberikan nilai tambah sebesar-besarnya.

“Disinilah peran sektor ekonomi hijau dan hilirisasi sebagai Window Opportunity kita untuk meraih kemajuan karena Indonesia sangat kaya sumber daya alam (SDA) termasuk bahan mineral, hasil perkebunan, hasil kelautan, serta sumber energi baru dan terbarukan,” ucap Presiden Jokowi dalam pidatonya tersebut.

Menurutnya, memiliki kekayaan SDA saja itu tidak cukup karena akan menjadikan bangsa Indonesia menjadi bangsa pemalas yang hanya menjual bahan mentah kekayaannya tanpa ada nilai tambah, tanpa ada keberlanjutan.

“Saya ingin tegaskan, Indonesia tidak boleh seperti itu. Indonesia harus menjadi negara yang juga mampu mengolah sumber dayanya, mampu memberikan nilai tambah dan mensejahterakan rakyatnya,” tegasnya.

Dia menuturkan, hal ini bisa dilakukan melalui hilirisasi yang sudah ratusan kali dirinya sampaikan, bahkan puluhan kali dia sampaikan.

“Hilirisasi yang ingin kita lakukan adalah hilirisasi yang melakukan transfer teknologi, yang memanfaatkan sumber energi baru dan terbarukan serta meminimalisir dampak lingkungan,” tuturnya.

Presiden Jokowi memaparkan, oleh karena itu pemerintah telah mewajibkan perusahaan tambang sekarang ini untuk membangun pusat pembibitan, membangun pusat persemaian untuk menghutankan kembali lahan pasca tambang, pasca penambangan.

“Hilirisasi yang ingin kita lakukan adalah hilirisasi yang tidak hanya pada komoditas mineral tetapi juga non mineral seperti sawit, rumput laut, kelapa, dan komoditas-komoditas potensial lainnya yang mengoptimalkan kandungan lokal yang bermitra dengan UMKM, bermitra dengan petani, bermitra dengan nelayan, sehingga manfaatnya terasa langsung bagi rakyat kecil,” paparnya.

Dia menjelaskan, upaya ini sedang dilakukan dan harus terus dilanjutkan. Hal ini memang pahit bagi para pengekspor bahan mentah. Ini juga mungkin pahit bagi pendapatan negara jangka pendek tetapi jika ekosistem besarnya sudah terbentuk, jika pabrik pengolahannya sudah beroperasi maka Preisedn Jokowi dapat memastikan, ini akan berbuah manis pada akhirnya terutama bagi kesejahteraan masyarakat Indonesia.

“Sebagai gambaran, setelah kita stop ekspor nickel ore di tahun 2020, investasi hilirisasi nikel tumbuh pesat. Kini telah ada 43 industri pengolahan nikel yang akan membuka peluang kerja yang sangat besar, ini baru 1 komoditas,” jelasnya.

Ia melanjutkan, jika ini dilakukan dengan konsisten dan mampu melakukan hilirisasi untuk nikel, tembaga, bauksit, Crude Palm Oil (CPO) dan rumput laut dan lain-lainnya maka berdasarkan perhitungan, diperkiraan dalam 10 tahun mendatang pendapatan per kapita Indonesia akan mencapai Rp153 juta atau US$10.900, dalam 15 tahun pendapatan per kapita Indonesia akan mencapai Rp217 juta atau kurang lebih US$15.800 dan dalam 22 tahun pendapatan per kapita Indonesia akan mencapai Rp331 juta atau US$25.000.

“Sebagai perbandingan tahun 2022 kemarin, Indonesia berada di angka Rp71 juta, artinya dalam 10 tahun lompatannya bisa dua kali lipat lebih, dimana pondasi untuk menggapai itu semua sudah dimulai,” lanjutnya.

Presiden Jokowi menguraikan, pembangunan infrastruktur dan konektivitasi pada akhirnya menaikkan daya saing Indonesia. Publik tahu bahwa berdasarkan International Institute for Management Development (IMD) daya saing Indonesia di tahun 2022 naik dari rangking 44 menjadi 34.

Ini merupakan kenaikan tertinggi di dunia dan pembangunan dari desa, pembangunan dari pinggiran dan daerah terluar yang pada akhirnya memeratakan ekonomi masyarakat, dengan dana desa yang pemerintah gelontorkan total mencapai Rp539 triliun dari tahun 2015 sampai tahun 2023.

Kemudian ditambah dengan konsistensi reformasi struktural terutama penyederhanaan regulasi, kemudahan perizinan, kepastian hukum, dan pencegahan korupsi semua itu menjadi modalitas Indonesia untuk meraih kemajuan.

“Oleh sebab itu, saya berulang kali menyampaikan kepemimpinan kedepan sangat menentukan masa depan Indonesia,” urainya dalam pidato tersebut.

Namun demikian, Presiden Jokowi menyatakan, ini bukan tentang siapa yang jadi Presidennya, bukan itu. Tetapi apakah sanggup atau tidak untuk bekerja sesuai dengan apa yang sudah dimulai saat ini? Apakah berani atau tidak? Mampu konsisten atau tidak? Karena yang dibutuhkan itu adalah nafas yang panjang, karena Indonesia tidak sedang jalan-jalan sore.

“Indonesia juga tidak sedang lari sprint tetapi yang Indonesia harus lakukan adalah lari maraton untuk mencapai Indonesia emas,” tegasnya.

Terakhir, dia mengucapkan terima kasih kepada Pimpinan Lembaga Tinggi Negara, para Ulama, para Tokoh Agama, para Tokoh Masyarakat, dan para Pemimpin Adat, kepada Guru, Budayawan, Tenaga Kesehatan, dan Awak Media, kepada Partai Politik, Politisi, Aparat Pemerintah dan TNI-Polri, serta kepada seluruh lapisan masyarakat yang telah memberikan dukungan selama ini.

Presiden Jokowi juga mengapresiasi MPR yang telah memperkokoh pondasi kebangsaan, meningkatkan pemahaman ideologi bangsa, mengkaji substansi dan bentuk hukum pokok haluan negara, serta menguatkan kerja sama internasional untuk berkontribusi kepada pemecahan persoalan global.

Kemudian kepada DPR juga sangat luar biasa besar dalam mendukung reformasi struktural, mendukung upaya perbaikan tata kelola pemerintahan, menghindari penyelewengan pengelolaan keuangan negara, dan mempersiapkan pelaksanaan pemilu serentak tahun 2024.

DPD sesuai dengan kewenangannya juga telah aktif menyerap aspirasi masyarakat daerah, berperan dalam penyusunan beberapa RUU dan juga melakukan telaah terhadap sistem tata negara Indonesia. Kontribusi BPK juga sangat signifikan dalam mendorong pertanggungjawaban anggaran serta perbaikan berkelanjutan program prioritas nasional.

Dia juga mengapresiasi MA (Mahkamah Agung) yang telah menciptakan keadilan patut diapresiasi melalui peningkatan transparansi peradilan, pengembangan sistem peradilan berbasis elektronik, serta percepatan proses penanganan perkara dengan biaya murah. MK (Mahkamah Konstitusi) juga terbukti semakin cepat dalam menyelesaikan perkara, transparansi dalam proses persidangannya dan mempermudah pelayanan para pencari keadilan.

Terakhir, Presiden Jokowi memberikan apresiasi kepada KY (Komisi Yudisial) yang terus aktif melakukan advokasi, pelatihan dan investigasi, menjatuhkan sanksi tegas terhadap hakim yang melanggar untuk menegakkan kehormatan, keluruhan, martabat dan perilaku hakim. Selain itu, saya juga mengucapkan terima kasih kepada Bank Indonesia, OJK, LPS, KPK, Ombudsman, KPU, Bawaslu, Komnas HAM dan Lembaga-lembaga Nasional lainnya yang telah berkontribusi sesuai peran dan kewenangannya. (Shiddiq)

Artikulli paraprakAPNI Berharap RKAB Industri Pertambangan Dilakukan 3 Tahun Sekali
Artikulli tjetërLonjakan Nikel Matte 300 Persen dan Perkembangan Smelter Indonesia