Beranda Asosiasi Pertambangan APNI Bergandengan Tangan Memajukan Industri Nikel Indonesia

APNI Bergandengan Tangan Memajukan Industri Nikel Indonesia

531
0
Jajaran DPP APNI dan DPP FINI saat melakukan pertemuan di Jakarta, Senin (8/5/2023)

NIKEL.CO.ID, 9 MEI 2023-Suasana hangat dan penuh keakraban mewarnai pertemuan pengurus DPP Asosiasi Penambang Nikel Indonesia (APNI) dan Forum Industri Nikel Indonesia (FINI) di Jakarta, Senin (8/5/2023) kemarin. Meskipun berbeda wadah, namun keduanya satu tujuan untuk memajukan industri hulu dan hilir nikel di Indonesia.

Pertemuan yang sudah diagendakan kedua organisasi ini bisa dibilang ‘temu kangen’ antara asosiasi yang membidangi urusan nikel di sektor hulu dengan forum yang mewadahi aktivitas industri hilir pengolahan bijih nikel.

Pengurus DPP APNI yang hadir antara lain Ketua Umum APNI, Komjen Pol. (Purn) Drs. Nanan Soekarna, Sekretaris Umum APNI, Meidy Katrin Lengkey, dan Divisi Hukum, Ida Sumarsih. Sementara jajaran DPP FINI antara lain Ketua Umum FINI, Alexander Barus dan Sekretaris Lily Dewi Candinegara.

Sambil menyeruput kopi, sesekali obrolan serius tapi santai muncul di tengah pertemuan APNI dan FINI. Diskusi APNI-FINI, pertama, harga bijih nikel berbasis London Metal Exchange (LME), sedangkan NPI berbasis Shanghai Metals Market (SMM). Kedua, ilegal mining, di mana pabrik akan berkoordinasi dengan APNI untuk menolak cargo bijih nikel ilegal. Ketiga, pemanfaatan slag pabrik. Keempat, rencana pembentukan Indonesia Nickel Price Index (INPI).

Ketua Umum APNI, Nanan Soekarna menyampaikan, APNI berperan sebagai ‘mak comblang antara pelaku hulu dengan pemerintah hingga pelaku hilir nikel. Dia menekankan bahwa APNI ikut mendukung menjadikan Indonesia sebagai negara adidaya, tapi masyarakatnya sejahtera, dan pengusaha pun bahagia.

“APNI dalam menjalankan tugas dan kewajibannya tidak ada maksud lain. Kami melakukan secara ikhlas demi kemajuan bangsa Indonesia,” kata Nanan Soekarna.

Nanan mengutarakan, APNI mendukung pemerintah dengan dibukanya pembangunan smelter, baik investasi PMA dan PMDN. Namun, tidak hanya industri hilir, usaha pertambangan di sektor hulu pun harus didorong memberikan kontribusi pendapatan untuk negara.

“Tujuan yang dicapai ini sesuai dengan selogan APNI, yakni bagaimana menjadikan Negara Adidaya, Masyarakat Sejahtera, dan Pengusaha Bahagia dari Nikel,” ujarnya.

Karena itu, Nanan menekankan, pentingnya membangun komunikasi dengan semua pihak, mulai dari hulu, pemerintah sebagai regulator, dan hilir untuk menciptakan pemikiran yang sama demi kemajuan industri pernikelan di Indonesia.

“Kuncinya adalah komunikasi dan silaturahmi. Dengan silaturahmi kita bisa panjang umur, memperluas relasi, selain bisa mencari solusi bersama dari berbagai kendala yang kita hadapi selama ini,” katanya.

Sebagai rasa kebersamaan dan kekompakan kedua organisasi ini, Nanan Soekarna lantas menyerukan yel-yel: “APNI-FINI, FINI-APNI!” Yang disambut dengan seruan kata: “Merdeka!” dari Ketua Umum FINI, Alexander Barus. Semua yang hadir dalam pertemuan itu pun melempar senyuman hangat. (Syarif)

Artikulli paraprakAsbi Allah Ungkap Penyebab Pelaporan Pendapatan Perusahaan Tidak Sinkron
Artikulli tjetërANTAM Kembangkan Industri Terpadu Hulu dan Hilir Ekosistem Baterai EV di Malut