NIKEL.CO.ID, 17 Januari 2023—Sepekan kemarin sesi penutupan transaksi jual beli nikel di London Metal Exchange (LME) masih bertengger di kisaran US$ 30.000 per ton. Sudah diprediksi sebelumnya, jelang Hari Raya Imlek harga nikel sedikit merosot.
Terpantau di LME pada sesi penutupan Senin (16/1/2023) kemarin, harga nikel dipatok US$ 27.217 per ton. Sedangkan pada pembukaan hari ini harga nikel bertengger di US$27.050 per ton.
Mendekati Hari Raya Imlek yang jatuh pada Minggu, 22 Januari 2023, khususnya di China, para produsen baja dan baterai kendaraan listrik mengerem belanja nikel. Diprediksi, pembelian nikel kembali meningkat, bahkan membuncah di akhir Januari 2023.
LME sudah memprediksi harga nikel untuk 3 bulan ke depan yang ditargetkan berada di harga US$27.217 per ton. Namun, tren harga tersebut disesuaikan dengan perkembangan harga pasar yang berlaku.
Menjelang libur Imlek perekonomian China bertahan dari tekanan dan berhasil mengambil langkah maju, dan prospek di 2023 sangat menarik. Padahal, pasar sudah dalam suasana liburan.
Di sisi lain logam nonferrous, Shanghai menutup harga jual bervariasi dalam perdagangan harian. Menurut Biro Statistik Nasional, dengan penghitungan pendahuluan, PDB tahunan mencapai 121.020,07 miliar yuan berdasarkan harga konstan, meningkat 3,0% dari tahun sebelumnya.
Nikel SHFE 2302 yang paling banyak diperdagangkan ditutup naik 0,35% atau 710 yuan/mt menjadi 204.800 yuan/mt, dengan open interest turun 7.536 lot menjadi 28.686 lot.
Di pasar spot, harga nikel Jinchuan premium 11.000-12.000 yuan/mt, dengan rata-rata 11.500 yuan/mt, turun 750 yuan/mt dari hari lalu.
Nikel Nornickel berada di premi 6.700-7.200 yuan/mt, dengan rata-rata 6.950 yuan/mt, turun 200 yuan/mt dari hari perdagangan sebelumnya. Premi spot turun secara keseluruhan hari ini karena SHFE nikel turun, dan transaksi pasar diredam.
Untuk briket nikel, harganya berkisar antara 208.500-209.000 yuan/mt, turun 750 yuan/mt setiap hari. (Fia)