NIKEL.CO.ID – Semenjak berpulangnya Ketua Umum Komjen Pol (Purn) Insmerda Lebang pada 8 Agustus 2021 lalu, praktis praktis Sekretaris Jenderal Asosiasi Penambang Nikel Indonesia (APNI) Meidy Katrin Lengkey bekerja sendirian.
Sebab, dua orang wakil ketua umum APNI yang seharusnya menjadi pelaksana tugas (Plt) ketua umum saat ini sibuk dengan kegiatannya.
“Bapak Risono yang sekarang menjabat Direktur di PT Antam sudah tidak mungkin lagi untuk beraktivitas di di APNI, sedangkan Bapak Wiratno yang standby di luar kota tentu juga sulit untuk membantu kegiatan APNI, sehingga kita perlu mencari pemimpin baru yang minimal sosoknya mendekati Ketua Umum sebelumnya” ujar Meidy saat membuka rapat pengurus dan anggota APNI melalui aplikasi Zoom, Rabu (13/10/2021).
Menurut Meidy, saat ini APNI butuh pemimpin yang dapat melindungi seluru pengurus dan anggotanya.
“Dalam memperjuangkan keadilan bagi para penambang nikel, kita sering mendapatkan teror dari pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab, sehingga diperlukan sosok pimpinan seperti Bapak Insmerda Lebang yang bisa mengayomi kita semua” lanjut Meidy.
Menurutnya, diperlukan sosok pemimpin APNI yang bebas dari konflik kepentingan sebagaimana Ketua Umum sebelumnya, yakni seorang tokoh yang tidak terkait dengan industri nikel baik di tambang maupun di industri pengolahannya.
Meidy mengatakan bahwa dari 5 orang kandidat yang ada, saat ini tinggal Komjen Pol (Purn) Drs. Nanan Soekarna yang tidak memiliki hubungan secara langsung dengan industri nikel.
Pemilihan pimpinan yang tidak terkait dengan industri nikel menurut Meidy dimaksudkan agar berbagai tuduhan yang mengatakan bahwa perjuangan APNI hanya untuk kepentingan pribadi dapat terbantahkan.
“Pilihan kepada Bapak Nanan Soekarna karena beliau tidak terkait dengan usaha nikel, sehingga dapat menepis tuduhan memperjuangkan kepentingan pribadi,” terang Meidy.
Pada kesempatan yang sama, Osco yang merupakan pengurus APNI urusan Eropa menyampaikan bahwa dalam AD/ART disebutkan untuk menjadi pimpinan APNI minimal menjabat General Manajer di perusahaannya, namun dalam kondisi tertentu bisa saja diambil dari pihak diluar anggota APNI.
Adapun salah satu pengurus APNI lainnya, Yosep Pascananda menyampaikan bahwa agar mendapat pemimpin yang sangat kredibel sebaiknya dicari beberapa kandidat lainnya. Ungkapan ini diamini oleh Wiratno, wakil kelua umum APNI.
“Sebaiknya dibentuk formatur untuk mencari kandidat, sehingga nantinya terkumpul calon-calon ketua umum yang dapat membawa APNI lebih baik lagi” ujar Wiratno.
Pada rapat tersebut disepakati membentuk 5 orang formatur yang bertugas untuk mencari dan menyortir calon ketua umum yang akan dibahas dan dipilih pada rapat berikutnya. (Adm)