Kawasan Tambang Nikel Berong. Foto: Istw
NIKEL.CO.ID-Berong Nickel Corporation (BNC), anak perusahaan DMCI Mining, menghabiskan 110 juta Peso untuk menonaktifkan dan merehabilitasi tambang Berong di Quezon, Palawan selama periode enam tahun.
Presiden Pertambangan DMCI Mining, Tulsi Das C. Reyes kepada Bursa Efek Filipina mengatakan, sebagian besar anggaran akan digunakan untuk menstabilkan area yang ditambang melalui pembuatan bangku, konstruksi drainase, dan penanaman pohon di area pertambangan tersebut.
Program rehabilitasi akhir Berong meliputi 109 hektar tambang permukaan, 209 hektar bangunan pengendali lumpur, dan 25 hektar area timbunan. Program ini diharapkan dapat memperkerjakan 135 tenaga kerja.
“Tujuan akhir kami adalah untuk memulihkan dan meningkatkan lahan bekas tambang, sehingga nilai ekonomi dan memulihkan ekologinya di area tersebut,” kata Tulsi seperti dikutip ferroalloynet.com, Jumat (3/12/2021)
Ia menjelaskan, setelah rehabilitasi, area yang terganggu dapat digunakan untuk ekowisata, wanatani, dan budidaya ikan darat oleh Departemen Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam (DENR), unit pemerintah daerah (LGU) dan masyarakat di area pertambangan tersebut.
Selain itu, sekitar 14 hektar jalan akses tambang juga akan direhabilitasi dan diserahkan kepada masyarakat untuk dimanfaatkan.
Tambang Berong dibuka pada Oktober 2006 dan diperkirakan akan habis masa aktivitasnya akhir tahun 2021. Selain menghasilkan 1.634 pekerjaan langsung dan tidak langsung, operasi penambangan menghasilkan 10,3 juta wet metric ton (WMT) bijih nikel, bea masuk, royalti, serta pajak penambangan senilai 2,6 miliar Peso.
Sementara itu, investasi masyarakat melalui BNC Social Development and Management Program (SDMP) mencapai sekitar 185 juta Peso. Investasi tersebut antara lain infrastruktur, bantuan mata pencaharian, beasiswa, dan lain-lain. (Chiva/Syarif)