NIKEL.CO.ID, 20 September 2022—Meskipun harga nikel hari ini di bawah angka US$ 25.000 per ton, namun masih menjadi kabar gembira bagi para trader. Terpantau di London Metal Exchange (LME), harga nikel pada Selasa, (20/9/2022) tercatat di angka US$24.600 Per ton. Pada sesi penutupan kemarin, harga nikel tembus di angka US$25,790 Per ton.
Sementara itu, Shangai melansir data dari bea cukai bahwa impor bijih nikel Tiongkok mencapai 4,34 juta mt (wmt dan dmt campuran) pada Agustus 2022, turun 0,7% MoM dan 24,9% YoY.
Volume impor sedikit turun di Agustus dan kurang dari yang diharapkan, dan pasar tetap seimbang. Impor bijih nikel domestik hanya mencapai 23,85 juta mt dalam delapan bulan pertama, turun 13,1% YoY.
Berdasarkan varietasnya, volume impor bijih sulfida meningkat 15,9% MoM menjadi 37.600 mt dengan tingginya produksi smelter dalam negeri yang menghasilkan pertumbuhan permintaan yang stabil.
Penurunan volume impor bijih nikel laterit menyebabkan impor bijih nikel lebih rendah dari perkiraan pada Agustus. Pertama-tama, pasar baja tahan karat dan NPI tetap buruk di seluruh pasar, membebani harga dan output. Oleh karena itu, smelter kurang tertarik untuk melakukan restocking dalam jumlah besar, sehingga membatasi total impor.
Selain itu, ada juga faktor cuaca yang membatasi aliran masuk bijih nikel Filipina dan Nouvelle-Calédonie. Pada bulan Agustus, impor dari Filipina dan Nouvelle-Calédonie masing-masing mencapai 3,8 juta mt dan 130.000 mt.
Volume impor bijih nikel laterit selanjutnya diperkirakan akan meningkat karena masih adanya permintaan restocking menjelang musim hujan. Permintaan restocking jangka pendek untuk bijih nikel kadar rendah yang langka pasokannya di musim hujan relatif terkonsentrasi, dan volume impor bijih nikel kadar menengah dan tinggi secara bertahap akan meningkat seiring dengan perbaikan kondisi cuaca dan pemulihan permintaan hilir. (Fia/editor: Syarif)