Beranda Berita Nasional Muchtazar: Perusahaan Nickel Industri Kontribusi Tumbuhkan Ekonomi Morowali 

Muchtazar: Perusahaan Nickel Industri Kontribusi Tumbuhkan Ekonomi Morowali 

523
0

NIKEL.CO.ID, 8 Desember 2022 – Manajer Keberlanjutan Nickel Industries Limited (Nickel Industri), Muchtazar mengatakan bahwa perusahaannya telah berkontribusi dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Morowali sebesar 1.200% lebih dari satu dekade.

Hal itu disampaikan Muchtazar bahwa pertumbuhan itu lebih tinggi dibandingkan kabupaten lain di Sulawesi Tengah lainnya dalam acara 2023 Indonesia nickel outlook conference: Unlocking nickel values in EV Battery Boom di Hotel JW Mariot Kuningan Jakarta Selatan hari ini.

“Perusahaan kami berkontribusi terhadap pertumbuhan Kota Morowali sebesar 1.200%  jauh lebih tinggi dari pertumbuhan seluruh Sulawesi Tengah yang mencapai 261% lebih dari satu dekade terakhir,” ucapnya dalam kegiatan tersebut yang diikuti oleh nikel.co.id, Kamis (8/12/2022).

Sebelumnya, Muchtazar menerangkan mengenai latarbelakang resiko di sektor pertambangan dan logam nikel untuk menjadi produsen baterai kendaraan listrik yang merupakan mimpi Indonesia.

“Memiliki masalah nikel kotor ESG di sektor logam dan pertambangan yang menjadi risiko paling signifikan di industri, sehingga pelanggan menjauhkan diri dari produk yang terkait dengan risiko LST,” terangnya. 

Menurutnya, industri nikel menumbuhkan ekonomi masyarakat di daerah Morowali Sulteng sehingga kehadiran industri nikel memberi dampak positif yang sangat besar bagi kehidupan ekonomi masyarakat setempat.

“Dengan demikian, kami menetapkan visi jangka panjang dan berusaha untuk terus mengembangkan bisnis kami, dengan cara yang memberikan benefit optimal untuk kehidupan orang-orang di sekitar lokasi operasional kami, dan membantu ribuan orang dan pemasok lokal untuk tumbuh bersama dengan Perseroan,” ujarnya. 

Untuk produksi industri nikel di Morowali yang menjadi sorotan di tahun 2021 adalah NPI (Nickel Pig Iron) sebesar 298.353 ton yang setara dengan 40.410 ton nikel logam senilai US$645.935.639 dengan jumlah total pendapatan menghasilkan laba bersih setelah pajak sebesar US$175.976.986.

Selain itu, Muchtazar menuturkan mengenai penataan lingkungan yang ramah lingkungan. Perusahaan berusaha mengurangi resiko kerusakan lingkungan hingga pada taraf nol resiko.

“Sebagai perusahaan, kami berkomitmen untuk menekan resiko berbahaya hingga nol bagi lingkungan, dan membangun keberlanjutan yang positif dalam operasional kami di daerah, dimanapun dan kapanpun kita beroperasi, dari eksplorasi ke rehabilitasi dan penutupan” tuturnya. 

Dia juga memaparkan mengenai pemeliharaan sistem pemantauan limbah secara terus-menerus oleh Tambang Hengjaya hingga menjaga akses dan kualitas sumber daya air di wilayahnya tersebut.

“Itulah salah satu alasan Tambang Hengjaya kami menerima penghargaan Proper Biru dari Pemerintah Indonesia pada 2021. Artinya, kepatuhan penuh terhadap peraturan lingkungan di negara,” paparnya.

Ia menegaskan bahwa penerima proper biru dari pemerintah hanya diberikan pada dua perusahaan tambang yang berada di Provinsi Sulawesi Tengah.

“Hanya dua perusahaan tambang di Provinsi Sulawesi Tengah yang mendapat pengakuan ini dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia (KLHK) tahun lalu,” tegasnya. 

Terakhir, Muchtazar menjelaskan bahwa perusahaannya juga memperhatikan kualitas air bersih di wilayah itu. Dengan bekerjasama dengan laboratorium yang terpercaya.

“Kami juga bekerja dengan laboratorium bersertifikat untuk menilai kualitas air kami di HNI dan RNI, dan membuat yakin kualitas limbah memenuhi standar di Indonesia,” pungkasnya. (Shiddiq)

Artikulli paraprakPeluang dan Tantangan Nikel Dikupas di 2023 Nickel Outlook Conference
Artikulli tjetërMengintip Peluang dan Tantangan Pertambangan dan Industri Nikel di 2023