Beranda Berita International Meledak! Harga Nikel Tembus US$30.000 per Ton

Meledak! Harga Nikel Tembus US$30.000 per Ton

568
0
Smelter nikel

NIKEL.CO.ID, 16 November 2022—Harga nikel semalam ditutup di US$31,850 per ton, lebih tinggi dibandingkan sesi perdagangan di London Metal Exchange (LME) kemarin. Rabu ini, (16/11/2022), perdagangan nikel dibuka di angka US$29,595 per ton.

Berdasarkan bursa perdagangan dunia harga harian nikel ini adalah yang paling tinggi dibandingkan sebelumnya yang hanya menembus di US$.22.000 per ton, kini sudah bertengger di US$30.000 per ton. Tentunya harga tersebut akan berganti seiring hariannya.

Tidak hanya harian, LME juga memprediksi harga nikel untuk 3 bulan ke depan berada di harga US$30,254 per ton. Namun harga tersebut tentunya akan berganti seiring dengan target pasar yang berlaku.

Sementara itu, Shangai Metal Market (SMM) pada Logam dasar LME dan SHFE sebagian besar ditutup dengan kerugian karena pasar kembali mengkhawatirkan sisi permintaan. Tingkat tahunan PPI AS untuk Oktober yang diumumkan kemarin turun, yang semakin meningkatkan ekspektasi pasar bagi Fed AS untuk memperlambat kenaikan suku bunga pada bulan Desember. Dolar AS turun 0,3% semalam.

Kerugian impor spot meningkat menjadi sekitar 23.000 yuan/mt dipengaruhi oleh perbedaan harga antara harga berjangka domestik dan luar negeri. Sejumlah kecil pabrik NPI gagal mengirimkan barang jadi mereka dengan sukses.

Pabrik NPI mempertahankan harga mereka dan kurang bersedia untuk mengirim di tengah kenaikan harga bijih nikel dan bahan pembantu. Di sisi permintaan, menurut penelitian SMM, inventaris sosial secara keseluruhan tetap rendah, dan pasar menyaksikan sedikit kekurangan beberapa merek dan spesifikasi.

Pasokan pasar baja nirkarat Indonesia cukup banyak, karena pengambilan di hilir tidak lancar, mengakibatkan tingginya biaya pemegang kargo dan rendahnya persediaan. Permintaan kaku untuk nikel murni dari perusahaan paduan militer masih ada, namun permintaan dari sektor paduan sipil menurun.

Singkatnya, pasokan dan permintaan nikel murni saat ini masih lemah, dan kebijakan tarif ekspor Indonesia belum berlaku. Harga nikel akan berfluktuasi secara liar. (Fia/Editor:Syarif)

Artikulli paraprakMembuka KTT G20, Presiden Jokowi Serukan Recover Together and Stronger
Artikulli tjetërJokowi Tawarkan Kerja Sama PM Australia Bangun Pabrik Nikel