NIKEL.CO.ID, 17 November 2022 – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menawarkan kerja sama pembangunan pabrik nikel di Indonesia kepada Perdana Menteri Australia Anthony Albanese untuk membangun ekosistem kendaraan listrik (Electric Vehicle/EV) dalam acara B20 Summit 2022 Bali pada 14 November 2022.
Dalam hal ini Presiden Jokowi menyampaikan bahwa Indonesia menjadi salah satu titik terang ditengah kesuraman ekonomi dunia. Pencapaian itu melalui strategi besar yang dilakukan Presiden dengan langkah awal adalah program hilirisasi dengan menyetop ekspor biji nikel.
“Untuk mendapatkan nilai tambah di dalam negeri, baik berkaitan dengan pendapatan untuk negara, baik yang berkaitan dengan penciptaan lapangan kerja. Dan sudah kita mulai dengan nikel dalam rangka membangun sebuah ekosistem besar EV battery, baterai listrik untuk mobil listrik,” ucap Jokowi dikutip Setneg Kamis, (17/11/2022).
Menurut Jokowi, langkah pertama itu ditindaklanjuti dengan menawarkan kerjasama kepada Perdana Menteri Australia untuk berinvestasi dalam pembangunan industri nikel di Indonesia.
“Saya hanya menawarkan kepada Perdana Menteri Australia Anthony Albanese di Australia ada lithium, kita punya nikel kalau digabung itu sudah jadi baterai mobil listrik. Tapi saya minta kepada Perdana Menteri Albanese untuk lithium-nya bisa dibawa ke Indonesia saja, kita bersama-sama melakukan hilirisasi di Indonesia,” ujarnya.
Selanjutnya yang kedua, menurut dia berkaitan dengan ekonomi hijau, Indonesia memiliki potensi yang besar dalam ketersediaan energi baru dan energi terbarukan.
“Sudah sering (saya) sampaikan bahwa potensi energi baru terbarukan atau renewable energy di Indonesia itu sangat besar. Ada potensi 434.000 MW baik dari hydropower, geothermal, solar panel, angin, semuanya ada,” katanya.
Atas hal tersebut, Jokowi menegaskan bahwa inilah kesempatan para investor untuk menjalin kerjasama dengan Indonesia untuk menanamkan investasinya, dan membawa teknologi. Karena pembangunan ekosistem kendaraan listrik dan energi hijau memerlukan uang yang tidak sedikit dan diperlukan kerjasama dalam membangun ekonomi hijau di Indonesia.
“Dan kami telah menyiapkan di Kalimantan Utara 30.000 hektare lahan untuk green industrial park, yang nantinya saya yakin akan berbondong-bondong investor datang untuk membangun produk-produk hijau dari Indonesia,” tegasnya.
“Karena di dekat kawasan itu ada Sungai Kayan yang bisa memproduksi energi bersih, energi hijau sebesar 13.000 MW yaitu hydropower,” sambungnya.
Selain itu, Jokowi menitipkan pesan terkait digitalisasi agar perusahaan besar membawa perusahaan kecil sehingga perusahaan kecil dapat maju dan berkembang.
“Saya titip yang besar agar membawa yang kecil. Yang besar mau membesarkan usaha-usaha kecil, usaha-usaha mikro agar mereka tidak tertinggal,” cetusnya.
Dalam tiga tahun terakhir, pemerintah telah memasukkan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) untuk masuk ke digital platform. Sampai saat ini sudah ada 19 juta UMKM ke dalam platform-platform digital dari 64 juta UMKM yang ada.
“Target kita nanti di tahun 2024, kita harapkan sudah mencapai di atas 30 juta. Artinya yang kecil-kecil jangan ditinggal. Saya titip kepada India agar nantinya juga yang usaha-usaha kecil usaha mikro ini masih dibawa lagi, diteruskan,” pungkas Jokowi. (Shiddiq).