Beranda Nikel Nickel Industries Optimistis Permintaan Global Terus Naik Meski Tren Baterai LFP Meningkat

Nickel Industries Optimistis Permintaan Global Terus Naik Meski Tren Baterai LFP Meningkat

247
0
Muchtazar bersama Sekum APNI, Meidy Katrin Lengkey (kiri) (Foto: MNI)

NIKEL.CO.ID, JAKARTA — Pelaku industri nikel nasional menegaskan keyakinannya bahwa permintaan global terhadap nikel untuk baterai akan terus meningkat, meskipun tren teknologi baterai lithium ferro phosphate (LFP) kian meluas di pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV).

Head of Sustainability Nickel Industries Limited, Muchtazar, mengatakan, meskipun rasio penggunaan nikel mungkin berkurang karena munculnya baterai jenis LFP tetapi kebutuhan secara absolut, khususnya untuk baterai berbasis nikel (nickel base battery) diproyeksikan tetap meningkat dari sisi volume atau tonase.

https://indonesiamineclosure.com/#buy-tickets

“Dari sisi produsen, kami melihat meskipun nanti LFP secara rasio akan lebih dominan, kebutuhan nikel untuk baterai, terutama kategori premium, seperti EV, masih akan terus naik,” katanya dalam acara EVCharge Live Indonesia, di ICE BSD, Tangerang, Banten, Jumat (7/11/2025).

Menurut Muchtazar, optimisme ini menjadi dasar bagi perusahaan untuk memperluas investasi di sektor hilir nikel.

“Itu juga yang menjadi dasar bagi kami membangun pabrik HV baru dengan nilai investasi sebesar Rp2,3 triliun,” ujarnya.

Selain berorientasi pada peningkatan kapasitas produksi, strategi perusahaan juga difokuskan pada efisiensi biaya dan peningkatan daya saing global. Selain itu, ia juga menegaskan bahwa biaya produksi nikel di Indonesia relatif lebih rendah dibandingkan produsen nikel kelas 1 di Eropa maupun Amerika Serikat, sehingga produk nikel dalam negeri lebih kompetitif di pasar internasional.

“Kami menghasilkan nikel sendiri dengan biaya yang lebih efisien. Itu yang membuat posisi kami kuat dibanding produsen global lainnya,” ucapnya.

https://event.cnfeol.com/en/event/339

Selain itu, perusahaan juga tengah berupaya memperkuat rantai pasok dan kepatuhan terhadap standar keberlanjutan. Salah satu langkah yang dilakukan adalah menerapkan pelaporan sesuai pedoman OECD Mineral Diligence guna memastikan transparansi dan tanggung jawab dalam proses produksi.

“Meskipun mungkin belum sempurna, kami terus berupaya meningkatkan pelaporan dan memastikan rantai pasok kami lebih berkelanjutan,” paparnya.

Langkah strategis ini mencerminkan komitmen industri nikel Indonesia dalam menjaga keberlanjutan pasokan sekaligus memperkuat posisi nasional sebagai pemain utama dalam rantai pasok baterai kendaraan listrik global. (Uyun)