NIKEL.CO.ID, JAKARTA- Asosiasi Penambang Nikel Indonesia (APNI) dan Shanghai Metals Market (SMM) telah merilis Indonesia Nickel Price Index (INPI), Senin (17/02/2025).
Berdasarkan harga yang dirilis, bijih nikel 1,2% berada di kisaran US$22–US$25 per dmt, dengan rata-rata US$23,5, sementara bijih nikel 1,6% berkisar US$44.5–US$48 per dmt, dengan rata-rata US$46.25. Nampak sedikit terjadi kenaikan dibanding bulan lalu.
Pada rilis sebelumnya, (10/02/2025), bijih nikel 1,2% berada di kisaran US$20,5–US$24 per dmt, dengan rata-rata US$22,25, sementara bijih nikel 1,6% berkisar US$44–US$45 per dmt, dengan rata-rata US$44,5.
Harga nickel pig iron (NPI) tercatat US$114.6 per dmt. Sementara pada rilis INPI sebelumnya produk NPI ada di harga US$133 per dmt.
Adapun harga High-grade nickel matte (HGNM) mengalami penurunan tipis yaitu US$12,529-12,529 per dmt. Pada rilis sebelumnya nikel jenis ini berada diangka US$12,554 per dmt.
Harga mixed hydroxide precipitate (MHP) mengalami kenaikan meski sangat tipis, yaitu di harga US$12,039. Harga MHP sebelumnya yaitu US$12,023 per dmt. (Lili Handayani)