
NIKEL.CO.ID, JAKARTA – Indonesia memiliki cadangan nikel terbesar di dunia, dengan total sumber daya mencapai 11,7 miliar ton dan total cadangan sebesar 4,5 miliar ton berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tahun 2023.
Nikel merupakan komponen utama dalam produksi baterai kendaraan listrik, menjadikan Indonesia sebagai negara yang memiliki potensi besar untuk mendominasi industri ini di tingkat global.
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Perkasa Roeslani bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta, pada Kamis (6/2).
Pertemuan ini membahas strategi untuk memperkuat investasi dalam pengembangan industri kendaraan listrik (EV) di Indonesia dengan baterai berbasis nikel.
Dalam pertemuan tersebut, Rosan menegaskan bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pemain utama dalam industri kendaraan listrik global, terutama karena melimpahnya sumber daya nikel yang merupakan bahan utama dalam produksi baterai kendaraan listrik. Selain itu, ekosistem baterai di Tanah Air juga telah berkembang pesat, termasuk fasilitas daur ulang baterai yang telah tersedia. Namun, ia mengakui bahwa produksi mobil listrik nasional masih belum berkembang secara signifikan.
“Indonesia memiliki potensi besar untuk berperan lebih aktif dalam industri kendaraan listrik. Kita memiliki sumber daya nikel yang melimpah dan ekosistem baterai yang sudah berkembang, termasuk teknologi daur ulang baterai. Namun, produksi mobil listrik di dalam negeri masih terbatas. Oleh karena itu, pemerintah akan mempercepat pengembangan industri kendaraan listrik nasional agar Indonesia bisa menjadi pemain utama dalam rantai pasok global,” ujarnya.
Pemerintah, menurut Rosan, akan terus berupaya menarik lebih banyak investasi dalam industri kendaraan listrik, termasuk dalam bidang manufaktur baterai dan kendaraan listrik.
Langkah ini sejalan dengan visi Presiden Prabowo untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat produksi kendaraan listrik di kawasan Asia Tenggara. Dengan target produksi kendaraan nasional mencapai 1,2 juta unit per tahun dan proyeksi meningkat hingga 2,5 juta unit pada 2030, investasi dalam industri kendaraan listrik berbasis nikel menjadi semakin krusial.
Dengan langkah-langkah strategis yang tengah disiapkan, pemerintah optimistis Indonesia dapat meningkatkan daya saingnya dalam industri kendaraan listrik serta mendukung transisi menuju energi bersih dan ramah lingkungan. (Aninda)