Beranda Nikel Di Tengah Isu Pemangkasan Kuota, Harga Nikel Indonesia Menguat

Di Tengah Isu Pemangkasan Kuota, Harga Nikel Indonesia Menguat

1275
0
INPI 20 Jan 2024. Dok: APNI.

NIKEL.CO.ID, JAKARTA – Isu pemangkasan kuota nikel terus bergulir. Pembahasan revisi UU Minerba pun meruangi Gedung Nusantara I DPR RI, di Senayan, Jakarta, dan menyedot perhatian publik. Tetapi, harga nikel di Indonesia terus menunjukkan tren positif.

Hal itu tercermin pada Indeks Harga Nikel Indonesia (Indonesia Nickel Price Index/INPI) sebagaimana dirilis oleh Asosiasi Penambang Nikel Indonesia (APNI) pada 19 Januari 2025. Kenaikan ini mencerminkan optimisme pasar seiring dengan stabilitas harga global dan meningkatnya permintaan dari industri energi terbarukan serta kendaraan listrik. 

Berdasarkan indeks tersebut, harga bijih nikel kadar 1,2% (CIF) berada di kisaran US$20,5-US$23,8 per metrik ton (mt), dengan rata-rata US$22,15/mt. Ini berarti naik tipis US$0,15 dari hari sebelumnya. Sementara itu, bijih nikel kadar 1,6% (CIF) tercatat rata-rata US$44,1/mt, meningkat tipis juga, yakni US$0,1.

Produk olahan, seperti nickel pig iron (NPI) dengan transaksi FOB, tercatat rata-rata US$111,2/mt, naik US$0,2. Lonjakan harga cukup menggembirakan pada high grade nickel matte (FOB) yang naik US$73 menjadi rata-rata US$12.871/mt, mixed hydroxide precipitate (MHP) FOB juga naik US$43 ke level US$12.075/mt. 

Tren ini turut didukung oleh stabilitas harga nikel di London Metal Exchange (LME), yang per 20 Januari 2025 tercatat di US$15.860/ton. Di sisi lain, Shanghai Metals Market (SMM) melaporkan bahwa harga nikel sulfat kualitas baterai naik menjadi rata-rata 26.534 yuan/mt akibat ketatnya pasokan dari salt plants dan rendahnya inventaris produk jadi.

Walau produksi nikel sulfat berbasis matte berkualitas tinggi masih merugi, ketatnya pasokan menciptakan peluang kenaikan harga lebih lanjut. Pasar stainless steel juga menunjukkan stabilitas menjelang libur Tahun Baru Imlek, meskipun aktivitas perdagangan melambat. Dukungan biaya yang kuat tetap menjadi faktor utama yang menjaga potensi pemulihan harga dalam waktu dekat. (Aninda)