
NIKEL.CO.ID, JAKARTA — Ada sosok menarik di APNI Charity and Friendly Golf, yang digelar Asosiasi Penambang Nikel Indonesia (APNI) di Senayan Golf Club, Selasa (3/11/2024) lalu. Di pojok kiri ruangan seorang lelaki berambut gimbal bersama istrinya menemani lima anak usia sekolah. Aceng Gimbal bersama rombongan kecilnya memang sengaja diundang APNI untuk secara simbolis menerima dana amal untuk Rumah Belajar Anak Nelayan di kawasan pesisir Jakarta Utara.
Asep Maulana, lelaki asal Leuwidamar, Lebak, Banten itu memang lebih dikenal dengan nama Aceng Gimbal yang sejak lama mencurahkan perhatiannya untuk membantu anak-anak nelayan di sana. Pada 2016, ia mendirikan Rumah Belajar Anak Nelayan untuk memberikan akses pendidikan bagi generasi penerus bangsa yang hidup di kawasan pesisir Jakarta Utara itu.
“Rumah Belajar Anak Nelayan ini memiliki dua ruang literasi yang tersebar di dua tempat. Yang pertama di Kali Baru, Cilincing, Jakarta Utara, dengan nama Taman Anak-anak Zikir. Sementara yang kedua berada di Tanah Merah Plumpang, Tugu Selatan, Jakarta Utara. Kami menargetkan anak-anak yang masih usia di bawah SMP hingga PAUD,” ungkap musisi dan pencipta lagu itu kepada nikel.co.id, di sela-sela APNI Charity and Friendly Golf itu.

Menurutnya, jumlah anak didik dan pembelajaran yang diterapkan berfokus pada kebutuhan lokal. Di wilayah pesisir, rumah belajar ini mengajar sekitar 220 anak, sebagian besar dari keluarga nelayan. Mereka datang untuk belajar di taman-taman terbuka, yang menjadi ruang pendidikan yang penuh inspirasi bagi anak-anak di sana. Di tempat lain, di Tanah Merah, terdapat sekitar 50 anak yang berpartisipasi dalam program ini.
“Program pendidikan di pesisir baru dimulai sekitar lima tahun lalu. Kami membuka ruang belajar yang sederhana, namun sangat berarti bagi anak-anak nelayan. Mereka bisa belajar di perpustakaan kami, atau belajar langsung di taman. Meski tantangannya besar, kami tetap semangat memberikan pendidikan kepada anak-anak ini,” jelasnya.
Anak-anak didiknya ada yang sudah berhasil menamatkan sekolahnya hingga jenjang pendidikan SMA. Dan, ia merasa bersyukur dan bangga dengan pencapaian anak-anak didiknya.
“Alhamdulillah, ada beberapa anak yang sudah lulus SMA. Walaupun jumlahnya masih sedikit, kami sangat senang melihat perkembangan mereka. Saat ini, banyak anak-anak kami yang melanjutkan sekolah hingga jenjang SMA, dan kami berharap ke depan semakin banyak yang dapat melanjutkan pendidikan mereka,” ujar Aceng yang juga pemimpin Keroncong Trotoar itu.
Ia mengaku senang dan berterima kasih diundang oleh APNI untuk hadir di acara tersebut. Sayangnya, anak-anak sedang melaksanakan ujian sekolah, sehingga hanya membawa perwakilan saja. Ia menceritakan bahwa anak-anak di pesisir seringkali harus berjuang keras, namun rumah belajar berkomitmen untuk tetap membuka pintu kesempatan bagi mereka.

Ceceng menceritakan, untuk program pendidikan di pesisir dan Tanah Merah memiliki perbedaan fasilitas. Di pesisir, sebagian besar anak hanya datang ke rumah belajar untuk belajar, lalu pulang ke rumah masing-masing; sedangkan di Tanah Merah berbeda.
“Di Tanah Merah, kami punya sanggar yang cukup besar, sehingga anak-anak bisa tidur di sana jika mereka tidak memiliki tempat tinggal yang dekat dengan rumah belajar. Kami ingin memastikan mereka tetap merasa nyaman dan mendapatkan pendidikan yang layak,” jelas Aceng.
Meskipun tantangan besar masih menghadang, seperti keterbatasan fasilitas dan dana, Aceng tetap optimistis bahwa Rumah Belajar Anak Nelayan akan terus berkembang.
“Kami berharap bisa memberikan lebih banyak lagi kesempatan bagi anak-anak ini untuk melanjutkan pendidikan mereka, baik di sekolah formal maupun non-formal. Pendidikan adalah kunci untuk keluar dari kemiskinan, dan kami ingin anak-anak ini memiliki kesempatan yang sama seperti anak-anak lainnya,” pungkasnya.
Dengan semangat yang luar biasa, Aceng Gimbal dan Rumah Belajar Anak Nelayan membuktikan bahwa pendidikan dapat menjadi jembatan bagi anak-anak nelayan menuju masa depan yang lebih cerah. Ke depan, mereka berharap semakin banyak pihak yang peduli dan terlibat dalam mendukung pendidikan bagi anak-anak di pesisir Jakarta Utara ini. (Shiddiq)