Beranda Nikel Badan Geologi: Anggaran Geologi untuk Eksplorasi 2025 akan Lebih Meningkat dari 2024

Badan Geologi: Anggaran Geologi untuk Eksplorasi 2025 akan Lebih Meningkat dari 2024

1180
0
Kepala Badan Geologi Ditjen Minerba Muhammad Wafid, saat ditemui medai di acara Minerba Expo 2024 Kartika Expo, Balai Kartini, Jakarta, Senin (25/11/2024). Dok MNI

NIKEL.CO.ID, JAKARTA — Kepala Badan Geologi Direktorat Jenderal (Ditjen) Mineral dan Batu Bara (Minerba) Kementerian ESDM, Muhammad Wafid, mengungkapkan bahwa anggaran eksplorasi tahun 2025 untuk Badan Geologi akan lebih meningkat dibandingkan tahun 2024 sebesar Rp1,2 triliun.

Hal ini dia sampaikan kepada media di sela-sela acara Minerba Expo 2024 yang diselenggarakan Ditjen Minerba, di Kartika Expo, Balai Kartini, Jakarta, Senin (25/11/2024). Menurutnya, anggaran tersebut sudah diperhitungkan secara cermat oleh Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia.

“Menteri ESDM sudah memberi banyak effort untuk menambah anggaran di Badan Geologi dan itu bisa dilihat nanti pada tahun 2025,” kata Wafid dengan optimistis.

Dia menegaskan, pada tahun anggaran saat ini, 2024, Badan Geologi telah menerima anggaran sebesar Rp1,2 dari pemerintahan melalui Kementerian ESDM.

“Itu mungkin akan ditambahkan lagi, tapi tidak hanya fokus pada mineral kritis atau minerba, tetapi minyak dan gas (migas) juga, karena migas itu juga sangat banyak di Papua,” tegasnya.

Selain itu, ia menjelaskan, fokus Badan Geologi terkait mineral kritis yang terdiri dari 47 tersebut bukan sepenuhnya 47 mineral kritis, tetapi ada skala prioritas yang dinilai sudah mampu untuk dieksplorasi dan bernilai ekonomis.

“Kita fokus apa yang menjadi perintah dari Presiden Prabowo dan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia. Jadi, seperti yang disampaikan oleh Menteri ESDM, yaitu bauksit, timah dan nikel, termasuk pasir besi,” jelasnya.

Ia menambahkan, salah satu mineral kritis yang saat ini masih dinilai sebagai mineral bawaan adalah pasir kuarsa. Pasir kuarsa juga menjadi fokus utama Badan Geologi untuk ditindaklanjuti dan akan dibuatkan peraturan perundang-undangannya, formulasinya, maupun eksplorasi ke depannya.

Meskipun saat ini, pasir kuarsa dinilai masih kurang ekonomis, namun Badan Geologi mempunyai kewajiban untuk tetap melakukan eksplorasi untuk mengetahui potensi cadangan mineral di seluruh Indonesia.

“Tugas Badan Geologi adalah melakukan eksplorasi terhadap semua potensi mineral yang ada di Indonesia. Seperti pasir besi yang kita miliki, ada di mana saja kantong-kantongnya dan kita eksplorasi, yang selanjutnya akan diteruskan ke Minerba atau badan usaha yang tertarik,” tambahnya.

Menurutnya, eksplorasi yang dilakukan Badan Geologi saat ini berfokus pada mineral kritis dan strategis, yaitu nikel, bauksit, timah, dan green field nickel, serta logam tanah jarang (LTJ), terutama eksplorasi mineral nikel itu terus dilakukan.

“Eksplorasi nikel itu ada. Badan Geologi selama ini hanya survei tinjau tidak sampai ke cadangan. Tetapi, sekarang ini karena untuk men-support hilirisasi, kita wajib melihat potensi seluruh Indonesia. Dan, itu tugas Badan Geologi tidak hanya pada survei tinjau tapi sudah harus setidaknya resources yang terunjuk. Itu berat juga. Tapi ,itulah amanah dari Pak Menteri yang harus kami lakukan,” ujarnya.

Terakhir, Wafid mengapresiasi acara Minerba Expo 2024 dan sangat antusias. Karena, menurut dia, Badan Geologi tidak bisa lepas dari eksplorasi untuk minerba.

“Jadi ini bagian dari geologi juga dan kami ingin nanti membuat acara juga seperti ini. Karena kami berkecimpung di eksplorasi minerba, migas, gas bumi. Mungkin acaranya akan lebih besar lagi dari acara Minerba Expo ini. Aku sangat ingin sekali adakan acara tersebut,” tuturnya.

Dia berharap, acara Minerba Expo ini merupakan ajang untuk semua dan dia menilai bahwa minerba bukan hanya di eksploitasi saja, tapi eksplorasinya juga seperti apa, eksploitasinya harus cepat dan pasca tambangnya seperti apa, serta pengelolaan lingkungannya seperti apa.

“Saya kira itu sangat komprehensif dan itu harapan saya, semuanya saling menyapa dan bersinergi,” pungkasnya. (Shiddiq)