Beranda Korporasi Kunjungi PT Vale, Forum KTT Dorong Penerapan GMP di Sulteng

Kunjungi PT Vale, Forum KTT Dorong Penerapan GMP di Sulteng

709
0
Kunjungan Forum Kepala Teknik Tambang (KTT) Sulawesi Tengah (Sulteng) di Blok Sorowako pada Rabu dan Kamis (23-24/10/2024). Dok. Vale

NIKEL.CO.ID, JAKARTA — Industri pertambangan Indonesia kini dihadapkan pada tantangan untuk mencapai keseimbangan antara keberlanjutan lingkungan, efisiensi operasional, dan tanggung jawab sosial. Di tengah meningkatnya perhatian dunia terhadap pelestarian alam, penerapan good mining practices (GMP) menjadi semakin penting. GMP mencakup tata kelola sumber daya, perlindungan lingkungan, keselamatan kerja, serta pemberdayaan masyarakat sekitar.

Sebagai perusahaan yang dikenal menerapkan GMP, PT Vale Indonesia Tbk. (PT Vale), yang merupakan bagian dari grup Mind.Id, menerima kunjungan Forum Kepala Teknik Tambang (KTT) Sulawesi Tengah (Sulteng) di Blok Sorowako pada Rabu dan Kamis (23-24/10/2024). Kunjungan ini bertujuan untuk mempelajari praktik terbaik PT Vale dalam menjaga keseimbangan antara operasi tambang dan pelestarian lingkungan, serta tanggung jawab sosial perusahaan.

Sebanyak 25 perwakilan Forum KTT hadir untuk mempelajari langsung penerapan GMP di Blok Sorowako, dengan fokus pada pengelolaan lingkungan dan pemberdayaan masyarakat. Kegiatan ini menjadi bukti komitmen PT Vale dalam transparansi dan edukasi, serta memberikan contoh yang dapat diikuti oleh perusahaan tambang lainnya di Indonesia.

Selain itu, kunjungan ini didampingi oleh inspektur tambang dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), dengan kehadiran Yusuf Suharso selaku Head of External Relations Pomalaa dan Bahodopi Project PT Vale, serta jajaran manajemen PT Vale di Sorowako, seperti Iqbal Alfarobi (Head of Sorowako Process Operations), dan Rizal Baslang (Head of Sorowako Mine Operations).

Ketua Forum KTT Sulteng, Syamsuddin Badudu, menyatakan kekagumannya terhadap komitmen PT Vale dalam menjaga dampak lingkungan.

“Meskipun kegiatan tambang dapat mengubah bentang alam, PT Vale berhasil meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar,” ujar Syamsuddin.

Ia menekankan, pendekatan ini menjadi modal penting bagi perusahaan lain yang memiliki jangka operasi lebih pendek, rata-rata di bawah 10 tahun, untuk meniru dan menerapkan standar serupa dalam praktik mereka.

Fokus pada Keselamatan Kerja dan Pengelolaan Lingkungan

Dalam kunjungan tersebut, para peserta turut menyaksikan prosedur keselamatan kerja yang diterapkan di Blok Sorowako. Melalui pengamatan langsung, mereka dapat memahami bagaimana PT Vale memastikan keamanan dan kesehatan kerja para karyawan di lapangan.

Syamsuddin menekankan pentingnya integritas dalam setiap aspek operasional, terutama keselamatan kerja, yang menurutnya merupakan pembelajaran berharga bagi industri tambang.

Selain keselamatan, PT Vale juga menunjukkan dampak positif dari penerapan GMP dalam menjaga kualitas lingkungan sekitar. Salah satu contoh yang diberikan adalah program pemulihan lingkungan pascatambang dan pengelolaan air limbah tambang yang efektif, menggunakan teknologi seperti lamella gravity settler (LGS) yang dirancang untuk mengendalikan air limpasan tambang. Fasilitas ini dirancang untuk menjaga kualitas air di sekitar area tambang, mengurangi risiko pencemaran dan dampak negatif terhadap ekosistem.

Pemberdayaan Masyarakat Lokal

PT Vale juga aktif dalam pemberdayaan masyarakat lokal di sekitar area tambang melalui berbagai program sosial dan ekonomi. Menurut Head of External Relations Pomalaa dan Bahodopi Project PT Vale, Yusuf Suharso, kunjungan Forum KTT ini merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kolaborasi dan edukasi antarperusahaan tambang di Sulteng.

“Kolaborasi adalah kunci menuju pertumbuhan berkelanjutan. Kami berharap dapat mendorong lebih banyak perusahaan di Sulteng untuk mengadopsi prinsip-prinsip GMP,” ungkap Yusuf.

Dia menjelaskan, PT Vale berkomitmen untuk membagikan pengalaman dan pengetahuannya dalam pengelolaan tambang yang berkelanjutan agar lebih banyak perusahaan yang mampu menerapkan GMP di daerah operasional masing-masing.

Sebagai tindak lanjut dari kunjungan ini, Forum KTT Sulteng berencana mengadakan kunjungan mendalam dengan fokus pada keselamatan kerja dan pengelolaan lingkungan secara lebih detail.  Melalui pengalaman langsung di PT Vale, Forum KTT berharap dapat memulai penerapan GMP secara bertahap di perusahaan-perusahaan lokal.

Inspektur Tambang Ahli Muda Provinsi Sulteng, Hamka Jaya, mengapresiasi langkah PT Vale sebagai contoh yang baik dalam menjaga keseimbangan antara operasional tambang, keselamatan kerja, dan kelestarian lingkungan.

“PT Vale dapat dijadikan contoh yang baik dalam menjaga keseimbangan antara operational pertambangan, keselamatan kerja, dan kelestarian lingkungan,” ujar Hamka.

Selama kunjungan, Forum KTT juga mengunjungi lokasi-lokasi penting di area operasi PT Vale, termasuk Solia Hill dan Hutan Himalaya. Peserta juga berkesempatan menjelajahi Danau Matano dan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Balambano, yang merupakan sumber energi terbarukan bagi PT Vale dan merupakan bagian dari komitmen perusahaan untuk memanfaatkan sumber energi yang ramah lingkungan.

Penerapan GMP oleh PT Vale bukan sekadar untuk memenuhi regulasi, namun juga merupakan langkah strategis yang memberikan nilai tambah bagi masyarakat dan lingkungan di sekitar area operasi.

Melalui kunjungan ini, Forum KTT berharap dapat menyerap pengetahuan dan pengalaman PT Vale untuk kemudian diadopsi oleh perusahaan tambang lainnya di Sulteng. Hal ini diharapkan dapat mendorong terciptanya budaya pertambangan yang bertanggung jawab dan berkelanjutan di Indonesia. (Shiddiq)