Beranda Korporasi Smelter PTFI Langkah Menyongsong Indonesia Menjadi Negara Industri Maju

Smelter PTFI Langkah Menyongsong Indonesia Menjadi Negara Industri Maju

1435
0
Presiden RI Joko Widodo,saat peresmian Smelter PTFI Gresik, Senin (23/9/2024)

NIKEL.CO.ID, JAKARTA – Presiden RI, Joko Widodo, menyebutkan, pembangunan smelter PT Freeport Indonesia Tbk. (PTFI) merupakan usaha untuk menyongsong Indonesia menjadi negara industri maju yang mengolah sumber daya alamnya sendiri.

Hal itu dia sampaikan dalam pidato Peresmian Produksi Smelter PTFI di Gresik, Jawa Timur, pada Selasa (23/9/2024).

“Tidak mengekspor bahan mentah dan ini akan membuka lapangan pekerjaan yang sangat besar,” sebut Jokowi seperti dikutip dari laman Youtube Sekretariat Presiden, Rabu (25/9/2024).

Menurutnya, pembangunan pabrik smelter ini merupakan pelaksanaan dari gagasan kebijakan hilirisasi yang merupakan pondasi ekonomi baru Indonesia yang tidak lagi bertumpu pada konsumsi domestik. Karena pertumbuhan Gross Domestic Product (GDP) atau Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia bertumpu pada konsumsi domestik.

“Tetapi kita ingin beralih pertumbuhan GDP bertumpu pada produksi dan produktivitas dari perusahaan-perusahaan, baik BUMN maupun swasta,” ujarnya.

Lebih lanjut, dia mengatakan, pembangunan smelter PTFI ini merupakan investasi senilai Rp56 triliun yang dapat mengolah 1,7 juta ton konsentrat tembaga yang dibawa dari Papua ke Gresik dan dapat menghasilkan 900.000 ton katoda tembaga, 50 ton emas hingga 210 ton perak dan ini bukan jumlah yang kecil.

Kalau melihat jumlah tersebut, ia yakin bahwa industri smelter PTFI akan melibatkan banyak Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dan usaha kecil lainnya, seperti katering, perusahaan subkontraktor dan semua usaha yang terkait di wilayah Gresik.

“Kita harapkan, ini akan melahirkan perusahaan-perusahaan turunan maupun industri-industri turunan dari tembaga yang ada di sekitar smelter PTFI, dan sudah ada yang mulai memproduksi cooper foil . Saya kira nanti akan diikuti pabrik kabel dan lainnya yang masuk ke negara kita,” pungkasnya.

Presiden Direktur PTFI, Tony Wenas, mengatakan bahwa pembangunan smelter ini merupakan bagian dari program Pemerintahan Presiden Jokowi dan juga untuk mensuplai kebutuhan tembaga terutama untuk mendukung ekosistem kendaraan listrik (EV).

“Dan juga untuk mendukung kebutuhan transisi energi,” kata Tony dalam acara tersebut.

Dia menjelaskan, smelter PTFI ini adalah yang kedua di bangun yang merupakan smelter single line yang terbesar di dunia

setelah smelter pertama, yakni PT Smelting yang telah memproduksi katoda tembaga yang dapat mencukupi kebutuhan pembangunan energi terbarukan, ditambah penyerapan lapangan pekerjaan baru.

“Ini akan mempekerjakan 2.000 orang, 1.200 karyawan kontraktor, dan 800 karyawan langsung PTFI. Selama masa kontruksi itu telah mempekerjakan sebanyak 4.000 tenaga kerja,” jelasnya. (Shiddiq)