
NIKEL.CO.ID, JAKARTA – Dalam rangka melaksanakan program corporate social responsibility (CSR), PT United Tractors (UT) Tbk., melalui sekolah binaan UT (SOBAT) menjalin kerja sama dengan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sint Carolus (STIKSC) dalam pengadaan peralatan Laboratorium Mini Hospital yang bertujuan untuk memberikan fasilitas teknologi canggih rumah sakit kepada siswa sehingga menciptakan lulusan yang berkualitas dan siap bekerja.
CSR Manager UT, Himawan Sutanto, mengatakan, tujuan dari kerja sama ini yaitu untuk meningkatkan kualitas generasi muda vokasi di bidang kesehatan. Penandatanganan memorandum of understanding (MoU) ini dilaksanakan pada tanggal 8 Juli 2024 dan menjadi langkah awal bergabungnya STIKSC menjadi bagian program SOBAT.
“Menjadi kerja sama yang pertama di bidang kesehatan dalam program SOBAT, kami berharap kerja sama ini dapat menciptakan dukungan bagi pengembangan lulusan yang berkualitas sesuai dengan perkembangan teknologi bidang kesehatan dan industri kerja,” kata Himawan melalui pers rilis yang diterima nikel.co.id, Senin (12/8/2024).
Selain itu, menurutnya, harapannya UT dapat berkomitmen memberikan kontribusi positifnya pada pengembangan pendidikan vokasi di Indonesia. Ia juga menegaskan bahwa bentuk kerja sama yang tertuang dalam perjanjian ini meliputi pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi STIKSC, keikutsertaan STIKSC dalam program SOBAT.
“Serta pemenuhan prasarana dan sarana penunjang pembelajaran siswa berupa bantuan dalam mengembangkan beberapa ruangan dalam program Mini Hospital,” ujarnya.
Head of Corporate Governance and Sustainability Division PT UT, Sara K. Loebis, mengungkapkan, selain penandatanganan MoU, dilakukan juga penyerahan secara simbolis hibah alat praktik, serta diskusi terkait isu Kesehatan dan Pendidikan yang menghasilkan rencana aksi kolaborasi antara UT dan STIKSC kedepannya.
“Adapun ruangan yang akan didukung oleh UT melalui kerja sama ini berupa Ruang Paliatif yang berupa ruang konsultasi, ruang perawatan, dan terapi komplementer untuk mengurangi nyeri pada pasien terminal, yaitu herbal, acupressure, dan bekam,” ungkap Sara.
Dia melanjutkan, untuk ruangan lainnya berupa Laboratorium Gerontik yang ditujukan sebagai laboratorium untuk usia lansia dengan pengadaan alat peraga makanan, media untuk Latihan lansia, pasien simulator, tempat tidur. Selain itu, kerja sama ini juga berupa dukungan terhadap Laboratorium Keperawatan Anak yang terbagi ke dalam tiga ruangan yaitu laboratorium NICU/PICU, Medical Pediatric Ward, dan Surgical Pediatric Ward dengan kapasitas ruang sekitar 30 mahasiswa.
Menurutnya, dalam perencanaannya Laboratorium Mini Hospital merupakan laboratorium yang dilengkapi dengan teknologi kesehatan mutakhir serta memadai kebutuhan praktikum mahasiswa. Adapun tujuan dari pembangunan Mini Hospital ini adalah untuk memberikan pengalaman belajar yang sesuai dengan tuntutan kurikulum, menerapkan asuhan manajemen keperawatan, keperawatan serta gizi.
“Pengadaan rumah sakit mini yang terdiri dari 20 ruangan ini diharapkan dapat menjadi simulasi mekanisme dan prosedur rumah sakit ketika terdapat pasien yang akan berobat,” ujarnya.
UT berharap, dari kerja sama ini dapat menghasilkan tenaga kesehatan profesional pemula yang kompeten melalui adanya penyesuaian perkembangan IPTEK dan memiliki pengalaman praktik yang mendekati realitas.
“Selain itu, kerja sama ini juga merupakan upaya UT dalam mengoptimalkan target penerima manfaat program CSR UT di bidang pendidikan maupun Kesehatan,” harapnya.
Adapun rangkaian kegiatan ini diawali dengan sambutan dari ketua STIKSC, Veronica Dwiatmi Widyastuti dan dilanjutkan dengan sambutan dari CGS Division Head, Sara K. Loebis. Acara ini juga dihadiri Ketua Yayasan Pendidikan Kesehatan Carolus, Lily Sudhartio; dosen; serta perwakilan pengurus Yayasan Pendidikan Kesehatan Carolus lainnya. (Shiddiq)