NIKEL.CO.ID, JAKARTA – Ketua Umum Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (Perhapi), Rizal Kasli, bersuara terkait dunia tambang Tanah Air.
“Dunia pertambangan kita sedang tidak baik-baik saja. Berdasarkan pengalaman, ada banyak masalah di tambang. Perlu kita cari solusinya. Pertambangan kita tidak dilaksanakan secara good mining practice (GMP),” kata Rizal dalam sambutan pada acara pembukaan Training of Trainers (TOT) Seri Ke-5 APNI, di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Senin (13/5/2024).
Menurut dia, banyaknya perusahaan yang tidak mendapatkan RKAB juga merupakan isu tersendiri.
“Banyak yang tidak mendapatkan RKAB. RKAB itu tidak sederhana, RKAB itu rumit sekali, terutama dalam hal kelengkapan,” ungkapnya menyoroti banyaknya perusahaan yang tidak mendapatkan RKAB.
Menurut Ketum Perhapi yang masa baktinya hingga November tahun ini, di situlah peran Competent Person Indonesia (CPI) diperlukan. Peran strategis CPI adalah menentukan besarnya sumber daya cadangan, baik tereka, atau terukur.
“Perhapi kini memiliki anggota lebih dari 10.000 dengan anggota aktif sebanyak 5.000 atau 6.000. Iuran keanggotaannya termasuk terjangkau, hanya Rp300.000 per tahun,” jawab Rizal saat ditanyakan jumlah anggota Perhapi oleh Sekretaris Umum (Sekum) Asosiasi Penambang Nikel Indonesia (APNI), Meidy Katrin Lengkey.
Meidy menginformasikan, Perhapi merupakan salah satu lembaga yang mengadakan pelatihan untuk mencetak CPI andal. Ia mengajak peserta TOT untuk menjadi anggota Perhapi.
“Perhapi untuk semua mineral. APNI bekerja sama dengan perhapi untuk menciptakan kader-kader yang baik. APNI merekomendasikan bergabung dengan Perhapi,” ajaknya seraya menambahkan untuk menjadi anggota atau ingin mengikuti pelatihan CPI, bisa dilihat di situs perhapi.or.id.
Kembali ke Rizal, Perhapi sudah di bawah naungan Committee for Mineral Reserves International Reporting Standards (Crirsco). Indonesia menjadi anggota kesebelas yang bergabung dalam Crirsco bersama dengan AS, Rusia, dan Brazil.
Indonesia masih kekurangan CPI. Dibeberkannya, semua perusahaan tambang yang sudah masuk dan akan masuk ke bursa efek harus memiliki CPI.
Selain GMP, RKAB, dan CPI, Rizal menuturkan, ada masalah lain di dunia tambang di Tanah Air, yaitu penambangan tanpa izin (Peti), masalah yang tidak pernah selesai. Peti masih saja terus berjalan. Ia berharap pemerintah akan lebih fokus ke depannya. Seperti KLHK, mereka bisa fokus, menangkap pelanggar hukum dan mereka laporkan ke polisi.
Masih menurut dia, berdasarkan temuannya, organisasi di daerah tidak berani melawan Peti karena bekingan mereka sangat kuat. (Aninda)