Beranda Berita Nasional Wilayah Ini Diduga Miliki Kandungan Lithium, Pemerintah Segera Lakukan Eksplorasi

Wilayah Ini Diduga Miliki Kandungan Lithium, Pemerintah Segera Lakukan Eksplorasi

2044
0
Ilustrasi wilayah tambang yang akan dilakukan eksplorasi lithium. (Foto: Freepik.com)
Ilustrasi wilayah tambang yang akan dilakukan eksplorasi lithium. (Foto: Freepik.com)

NIKEL.CO.ID, JAKARTA- Kementerian Energy dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berencana melakukan eksplorasi di wilayah yang berpotensi memiliki kandungan lithium.

Lithium merupakan suatu lithium adalah komponen kunci dalam baterai kendaraan listrik dan sistem penyimpanan energi. Mineral kritis ini tengah dicari dunia, terlebih Indonesia.

Dikutip dari CNBC, Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Muhammad Wafid menjelaskan, daerah Bledug Kuwu yang terletak di Jawa Tengah telah dilakukan eksplorasi terlebih dulu.

Pemerintah dalam hal ini bekerjasama dengan Eramet Indonesia sebuah perusahaan asal Prancis.

“Nanti kerja sama bareng-bareng (antara Indonesia dengan Eramet) kerja meneliti seberapa besar lithium salah satunya di Bledug Kuwu, tapi tidak menutup fenomena geologi yang sama di daerah-daerah lain,” jelas Wafid, di Jakarta, dikutip Jumat (10/5/2024).

Kelak, jika memang ditemukan ada lithium di Indonesia maka mineral kritis tersebut akan diprioritaskan untuk dimanfaatkan di dalam negeri.

“Yang jelas kita ingin memastikan lokasi-lokasi itu kita hitung potensi seberapa dengan teknologi itu menentukan berapa ppm (kandungan lithium) atau berapa kandungan yang ada di situ, makanya kita menggandeng Eramet,” jelas Wafid.

Adapun, dia mengungkapkan lithium sendiri merupakan mineral yang penting bagi Indonesia salah satunya untuk mendorong Tanah Air untuk bisa membangun industri baterai kendaraan listrik yang salah satu mineral yang dibutuhkan adalah lithium.

Wafid berharap jika kandungan lithium ditemukan di Indonesia maka bisa menjadi penghubung industri baterai kendaraan listrik dalam negeri. Hal itu didukung pula bahwa Indonesia sudah memiliki mineral lainnya untuk industri tersebut seperti nikel dan kobalt.

“Litium penting karena kita kan belum punya nih, tapi ada potensi di Bledug Kuwu, salah satu produksi baterai kendaraan listrik. Kita sudah MoU-nya (Indonesia dengan Eramet), nikel kobalt (sudah ada), mudah-mudahan ini jadi penghubung Indonesia jadi produsen industri baterai kendaraan listrik. Mudah-mudahan ke sana,” tandasnya.

Sebelumnya, pemerintah Indonesia melalui Badan Geologi meresmikan kerja sama strategis dengan Eramet Indonesia untuk memperkuat ekosistem kendaraan listrik menuju pengembangan sektor transisi energi di Indonesia. 

Kerjasama itu diantaranya melakukan studi bersama pengembangan ‘harta karun langka’ atau lithium milik Indonesia di daerah.

Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Percepatan Bidang Tata Kelola Minerba Kementerian ESDM Irwandy Arif, menyampaikan kendaraan listrik kini sedang menjadi fokus Pemerintah di tengah upaya transisi energi dan memerlukan kerja sama, termasuk studi bersama, untuk pengembangannya.

“Studi bersama mengenai mineral-mineral kritis, terutama soal potensi cadangan litium di daerah yang belum dikembangkan di Indonesia, belum pernah dilakukan sebelumnya. Pada akhirnya, studi ini berperan untuk memahami potensi Indonesia dalam rantai pasok industri kendaraan listrik dan membantu mengembangkan strategi industri kendaraan listrik di Indonesia,” tutur Irwandy.

Adapun kemitraan ini mencakup studi bersama mengenai mineral kritis di Indonesia, termasuk di antaranya studi potensi sumber daya litium. Berbagai aspek mulai dari studi teknis, eksplorasi hingga pengembangan kapasitas sumber daya manusia menjadi bagian dalam kerja sama yang akan berlangsung selama lima tahun tersebut. (Lili Handayani)