NIKEL.CO.ID, AUSTRALIA–Australia mendesak London Metal Exhange (LME) untuk memisahkan kontrak antara nikel kotor dan bersih untuk memberikan lebih banyak pilihan kepada para pelanggan. Hal itu disampaikan raja bijih besi Australia, Andrew Forrest, pada Senin (26/2/2024).
Forrest, sebagai pemimpin utama dan pencetus Fortescue Metals Group (FMG.AX), telah membuka bab baru yang menjadi bagian dari upaya bersama para penambang dan anggota parlemen Australia untuk mendukung dan menghidupkan kembali industri nikel di negara tersebut. Langkah ini dilakukan sebagai respons terhadap penurunan harga yang signifikan, terutama karena lonjakan pasokan yang lebih murah dari Indonesia.
“Jika Anda memiliki nikel kotor dalam sistem baterai Anda, maka Anda ingin tahu tentang hal itu karena Anda tidak ingin menyebarkannya dan Anda ingin pilihan untuk membeli nikel bersih jika Anda bisa. Jadi, London Metal Exchange harus membedakan antara yang bersih dan yang kotor,” kata Forrest kepada Australia’s National Press Club seperti dikutip dari Reuters.
Nikel, bahan utama dalam baterai kendaraan listrik, biasanya diproduksi dengan standar lingkungan dan peraturan yang lebih tinggi di Australia daripada di Indonesia. Hal ini membuat para produsen Australia menyerukan green premium.
Dalam responnya melalui email kepada Reuters, seorang juru bicara LME menekankan komitmen bursa untuk mendukung industri logam dan pertambangan melalui langkah-langkah keberlanjutan. Mereka menegaskan pentingnya transparansi di seluruh rantai pasokan untuk memastikan kepercayaan konsumen terjaga.
LME, sebagai pasar terkemuka bagi logam industri di seluruh dunia, telah menjalin kerja sama dengan platform online Metalshub dari Jerman. Pada tahun 2022, Metalshub mengembangkan sebuah indeks harga yang fokus pada premi briket nikel kelas 1. Briket, sebagai bentuk padat dari nikel, dihasilkan melalui proses kompresi bubuk atau serpihan logam tersebut.
“Nikel rendah karbon sudah dapat didaftarkan di Metalshub hari ini dan data transaksi mendukung identifikasi ‘premi hijau’ yang kredibel untuk harga LME,” ujar juru bicara tersebut.
Industri nikel Australia mengalami dampak serius dengan kehilangan ratusan lapangan pekerjaan. Wyloo Metals, sebuah perusahaan investasi swasta yang dipimpin oleh Forrest, mengumumkan bulan lalu bahwa mereka akan menghentikan operasi nikel mereka di Australia Barat pada akhir Mei, karena terus menurunnya harga. Perusahaan tersebut sebelumnya telah membeli aset-aset tersebut pada tahun sebelumnya dengan nilai akuisisi mencapai US$504 juta. (Aninda)