Beranda Berita Nasional Divestasi 14 Persen Saham Vale Sah Ditandatangani Mind Id

Divestasi 14 Persen Saham Vale Sah Ditandatangani Mind Id

2470
0
Dirut Mind Id Hendi Prio Santoso (ditengah),Deshnee Naidoo dari VCL, dan Yusuke Niwa dari SMM serta Menteri BUMN Erick Thohir, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia di hotel Pullman, Jakarta, Senin (26/2/2024). Dokumentasi PT Vale

NIKEL.CO.ID, JAKARTA – Penandatanganan divestasi PT Vale Indonesia Tbk sebesar 14% akhrinya tercapai antara Mining Industry Indonesia (Mind Id) dengan Vale Canada Limited (VCL) dan Sumitomo Metal Mining Co., Ltd. (SMM)  dengan nilai Rp3.050 per lembar saham pada Senin 26 Februari 2024.

Setelah divestasi tercapai maka Mind ID memperoleh 14% saham Vale Indonesia sebanyak 1.391.087.420 sehingga bertambah dari kepemilikan saham sebelumnya 20% menjadi 34%. Ini berarti Mind Id menjadi pemilik saham mayoritas PT Vale Indonesia.

Penandatanganan perjanjian jual beli saham sebesar 14% itu merupakan tindak lanjut dari Heads of Agreement sebelumnya pada 17 November 2023 lalu, yang menyepakati akuisisi saham PT Vale Indonesia sebesar 14% dari total kepemilikan oleh VCL dan SMM kepada Mind Id. Hal ini sebagai syarat perpanjangan Kontrak Karya PT Vale Indonesia untuk mendapatkan Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) harus melepas sahamnya ke Pemerintah Indonesia sebesar 51%.

Presiden Direktur dan CEO PT Vale Febriany Eddy, mengatakan, hal ini merupakan momentum bersejarah bagi perusahaan Vale. Dengan ditandatanganinya perjanjian jual beli saham dalam rangka divestasi, perusahaan telah selangkah lebih maju untuk mendapatkan perpanjangan Kontrak Karya dalam bentuk IUPK yang akan memberikan kepastian hukum bagi kegiatan usaha dan pengembangan bisnis kedepan.

“Kami juga sangat senang bahwa dua pemegang saham utama kami yakni Mind Id dan VCL, berkomitmen untuk memberikan dukungan bagi perusahaan dalam mencapai tujuan kami,” kata Febriany usai acara penandatanganan tersebut, di Jakarta.

Menurutnya, semua pihak yang terkait akan mengupayakan penyelesaian transaksi divestasi agar dilakukan sesuai kesepakatan dalam waktu yang singkat dengan tetap mengikuti semua peraturan perundangan yang berlaku.

“Pemberitahuan selanjutnya tentang proses atau penyelesaian divestasi akan disampaikan dalam beberapa waktu kedepan sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku,” ujarnya.

Dia menuturkan, secara bersamaan, proses perpanjangan Kontrak Karya (KK) dalam bentuk Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) tengah berlangsung dan diharapkan bisa diselesaikan dalam waktu tidak lama lagi.

“Kami berharap IUPK bisa kami dapatkan dalam waktu dekat dan kami akan fokus untuk menjalankan semua proyek pengembangan kami baik di Pomalaa, Bahodopi dan Sorowako dengan total investasi sebesar US$9 miliar (bersama mitra) yang merupakan tahapan penting dalam sejarah perjalanan perusahaan untuk mencapai aspirasi bisnis kedepan,” tuturnya.

Selain itu, ia menegaskan bahwa environment, social and governance (ESG) merupakan bagian integral dari jati diri PT Vale Indonesia, dan dalam segala hal yang perusahaan lakukan termasuk dalam proyek pengembangan PT Vale Indonesia selalu menerapkan prinsip-prinsip keberlanjutan.

“Kami selalu mengingatkan diri kami akan nilai-nilai utama kami, yakni keselamatan jiwa merupakan hal terpenting, menghargai kelestarian bumi dan komunitas kita,” tegasnya.

Melalui divestasi ini, Mind Id bersama dengan VCL akan bersinergi dalam mendukung pelaksanaan kegiatan usaha PT Vale. Dua pemegang saham diharapkan memiliki komitmen kuat untuk mendukung keberhasilan perusahaan, dan mampu menjalankan strategi pengembangan lebih lanjut  guna menghasilkan nilai tambah bagi seluruh pemegang saham, serta pemangku kepentingan maupun mendukung program hilirisasi industri nikel yang telah dicanangkan oleh Pemerintah Republik Indonesia.

Dalam penandatanganan kesepakatan ini, langsung dilakukan oleh Direktur Utama Mind Id, Hendi Prio Santoso, Deshnee Naidoo dari VCL, dan Yusuke Niwa dari SMM. Penandatanganan ini juga disaksikan langsung oleh Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, Menteri Investasi dan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo, serta para pejabat tinggi negara lainnya. (Shiddiq)