NIKEL.CO.ID, JAKARTA – Maluku Utara (Malut) berhasil meraih pertumbuhan ekonomi tertinggi dari seluruh wilayah Indonesia dalam pertumbuhan ekonomi nasional pada triwulan 4 tahun 2023 yang ditopang dari industri pengolahan dan pertambangan.
“Pertumbuhan ekonomi Maluku Utara mencapai 20,49%, didorong oleh pertumbuhan yang impresif dari lapangan usaha industri pengolahan, pertambangan dan penggalian,” kata Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti, dalam laporan rilis BPS kinerja Ekonomi Indonesia 2023 baru-baru ini.
Dari catatan BPS pertumbuhan ekonomi nasional tahun 2023 mencapai 5,05% masih tetap stabil namun hal ini bukan termasuk capaian tertinggi. Apalagi realisasi ekonomi 2023 masih dibawah realisasi tahun 2022, yakni sebesar 5,31%.
Selain itu, struktur ekonomi Indonesia secara spasial selama ini dikenal terkonsentrasi pada Jawa dan Sumatera namun pada tahun 2023 ini, Malut menjadi wilayah yang tertinggi mengalami peningkatan ekonomi diantara wilayah lainnya termasuk Jawa dan Sumatera. Pertumbuhan ekonomi Malut tidak lepas dari kemajuan industri hilirisasi terutama feronikel.
Kemudian pertumbuhan ekonomi wilayah lainnya pun dialami oleh wilayah Sulawesi Tengah (Sulteng), Kalimantan Timur, Papua Tengah, dan Bali. “Sulawesi Tengah sebesar 11,91%,” ujarnya.
Sementara ada juga tercatat pertumbuhan ekonomi yang paling rendah berada di provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), yaitu sebesar 1,8% dan Papua Barat Daya yang hanya mencapai 1,82%.
Amalia menegaskan, ekonomi Indonesia tetap terjaga dan tumbuh positif. Ekonomi Indonesia pada Triwulan 4 tahun 2023 tumbuh sebesar 0,45% secara q to q, lebih rendah dari pertumbuhan triwulan sebelumnya.
“Ekonomi Indonesia tumbuh positif pada Triwulan 4 tahun 2023, lebih tinggi dibanding periode yang sama tahun 2022,” tegasnya.
Dia menuturkan, seluruh lapangan usaha tumbuh positif pada triwulan 4 tahun 2023 termasuk lapangan usaha dengan kontribusi terbesar terhadap ekonomi, yakni industri pengolahan, perdagangan, pertanian, kontruksi dan pertambangan.
“Untuk pertambangan distribusi mencapai 9,62% dan pertumbuhan mencapai sebesar 7,46% (YoY)” tuturnya.
Ia juga memaparkan, untuk sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan 4 tahun 2023 dari lapangan usaha diantaranya industri pengolahan menjadi sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 0,85%.
“Sedangkan dari dari sektor pertambangan menduduki posisi ketiga sebesar 0,56%,” paparnya. (Shiddiq)