NIKEL.CO.ID, JAKARTA – Dekarbonisasi dalam dunia pertambangan berkelanjutan itu penting. Pertambangan harus dapat berperan dalam upaya dekarbonisasi. Karena itulah, bagi PT Vale Indonesia Tbk. (PT Vale) proses menurunkan emisi karbon atau dekarbonisasi sangat esensial.
Demikian diungkapkan Chief Executive Officer (CEO) PT Vale, Febriany Eddy, dalam sebuah wawancara khusus dengan CNBC Asia, Jumat (3/11/2023). Febri menjelaskan, bagaimana PT Vale mengatasi perubahan iklim melalui kontribusi praktik pertambangan berkelanjutan dan PT Vale memiliki peta jalan yang konkret untuk mencapai zero net emission pada 2050.
“Kami menyadari, produk kami, yakni nikel, berperan signifikan untuk upaya dekarbonisasi, baik di bidang transportasi maupun energi. Oleh karena itu, proses kami menambang dan mengolah nikel juga harus rendah karbon,” kata penerima Forbes Asia’s Power Businesswomen 2022.
Komitmen tersebut, katanya lebih lanjut, untuk pertambangan nikel rendah karbon telah terbukti dengan kehadiran tiga unit pembangkit listrik tenaga air (PLTA), yaitu PLTA Balambano, PLTA Larona, dan PLTA Karebbe berlokasi di Luwu Timur yang 100 persen mendukung aktivitas di pabrik pengolahan PT Vale.
“Kami mengoperasikan tiga PLTA, pertama pada 1979, 1999, dan 2011. Ketiga PLTA ini menjadikan pabrik pengolahan nikel kami sebagai pabrik dengan intensitas karbon terendah di Indonesia. Dan, pada jajaran produsen nikel saprolit sedunia, pabrik kami yang paling rendah karbon,” tuturnya. (Aninda)