NIKEL.CO.ID, 13Desember 2022 – Dalam rangka mendukung program pemerintah untuk mengurangi emisi gas karbon rumah kaca (GKRK) atau pemanasan global (Global Warming) perusahaan industri nikel terbesar Indonesia, PT Indonesia Morowali Industry Park (IMIP) kembali menanam sebanyak 2000 pohon pelindung di sekitar area industri.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Morowali, Elyta Gawi, melalui Kabid Pengelolaan Sampah dan Limbah B3, Muhdar Da’ami dalam pidato sambutan acara program Comdev/CSR, PT IMIP di Desa Makarti Jaya,Bahodopi, Morowali, Sulawesi Tengah, baru-baru ini.
“Menanam pohon merupakan salah satu cara untuk mengantisipasi efek rumah kaca atau global warming. Untuk itu, mesti banyak dan sering-seringlah menanam pohon, apapun jenisnya,” ucap Muhdar Da’ami melalui siaran pers PT IMIP, Selasa (13/12/2022).
Menurut Kadis Lingkungan Hidup Morowali, untuk melestarikan lingkungan bukan hanya menjadi tanggungjawab pemerintah, lembaga atau perusahaan saja. Tetapi hal tersebut menjadi tanggungjawab bersama.
“Dengan kerja sama semua stakeholder, dapat menjadikan lingkungan bersih dan terpelihara dengan baik,” ujarnya.
Mewakili Manajemen PT IMIP, Comdev/CSR Departemen ExternalPT IMIP, Hardianta Tarigan mengungkap bahwa komitmen perusahaan adalah berupaya menjadikan operasional industri dengan kelestarian lingkungan hidup dapat seimbang.
“Apalagi beberapa jenis pohon yang ditanam inidipastikan mampu mereduksi karbon yang dihasilkan dari aktifitas rumah tangga, UMKM, dan industri,” ucap Hardianta dalam program acara CSR tersebut.
Dia menjelaskan bahwa perusahaan IMIP pada Agustus 2022 lalu juga telah melakukan penanaman sebanyak 2000 pohon pelindung dari berbagai jenis pohon.
“di Desa Le-Le juga telah kami tanam 2000 pohon pelindung yang terdiri dari pohon nyato, pohon tanjung, pohon mahoni, eboni dan tanaman kopi,” jelasnya.
Hardianta berharap bahwa kegiatan tanam pohon dalam program CSR tersebut dapat berdampak positif pada lingkungan dan dapat dinikmati oleh generasi selanjutnya.
“Harapan dari perusahaan adalah apa yang kita tanam hari ini, dapat bermanfaat bagi generasi berikutnya. Bukan kita yang akan merasakan dampaknya, tapi mereka,” tukasnya.
Kegiatan program acara CSR itu juga melibatkan Komunitas Karyawan Pendaki Gunung (KKPG) sebagai penanggungjawab kegiatan. Selain itu, acara dihadiri oleh Dinas Lingkungan Hidup Morowali, Koramil 1311-02 Bungku Selatan, Komando Pos TNI Angkatan Laut, Polsek Bahodopi, Pemerintah Desa Makarti Jaya, tokoh masyarakat, Mapala Trengkulahi Politeknik Ilmu Logam Morowali, Kurukunan Masyarakat Luwuk Timur, serta siswaMTS Al- Khairaat Desa Makarti Jaya.
Terakhir, IMIP menyampaikan bahwa komitmennya untuk menjaga keseimbangan antara operasional industri dan aspek lingkungan.
GOOD MINING PRACTICE
Hal ini sejalan dengan program pemerintah yang mewajibkan perusahaan tambang untuk menggunakan konsep Good Mining Practices. Konsep itu sendiri merupakan sistem kaidah penambangan yang mengikuti dan menaati aturan serta terencana dengan baik.
Selain itu juga menerapkan teknologi yang sesuai yang berlandaskan pada efektifitas dan efisiensi, melaksanakan konservasi bahan galian, mengendalikan dan memelihara fungsi lingkungan, menjamin keselamatan kerja.
Kemudian mengakomodir keinginan dan partisipasi masyarakat dan menghasilkan nilai tambah, meningkatkan kemampuan dan kesejahteraan masyarakat sekitar, serta menciptakan pembangunan yang berkelanjutan.
Menurut pemberitaan, salah satu perusahaan yang menerapkan good mining practice adalah PT Citra Lampia Mandiri (CLM) yang merupakan perusahaan tambang nikel lokal yang beroperasi di Luwu Timur.
CLM selalu berusaha untuk menaati aturan, perencanaan, pengendalian, serta pemulihan dari aktivitas pertambangan terhadap kelestarian lingkungan.
Di tengah maraknya perusahaan tambang yang tidak peduli akan lingkungan dan hanya mengutamakan kepentingan sepihak, PT Citra Lampia Mandiri muncul sebagai salah satu perusahaan pertambangan Nikel yang menerapkan Good Mining Practice secara menyeluruh. (Shiddiq)