Beranda Berita Nasional Politisi Golkar Usulkan Pembentukan Direktur Nikel di Dirjen Minerba KESDM

Politisi Golkar Usulkan Pembentukan Direktur Nikel di Dirjen Minerba KESDM

544
0

NIKEL.CO.ID, 24 November 2022 – Politisi Senayan Fraksi Partai Golkar, Maman Abdurrahman mengusulkan pembentukan Direktur Nikel seperti Direktur Batubara di Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara (Dirjen Minerba) Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (KESDM) kepada Menteri ESDM Arifin Tasrif dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Komisi VII DPR dengan KESDM pada Senin, 21 November 2022 lalu.

“Sudah saatnya mungkin dibawah Pak Menteri mulai lagi mengkaji baik buruknya, ditambahkan beberapa direktur-direktur dibawah minerba ini, misalnya Direktur Nikel. Kalau mineral bauksit dicampur sama mineral lain atau segala macamnya supaya fokusnya lebih dalam, dan isunya tidak mengumpul di satu orang direktur saja,” ucap Maman sapaan akrabnya di Gedung DPR RI Senayan, Jakarta beberapa hari lalu.

Menurut Maman, usulan itu dilatarbelakangi dengan banyaknya permasalahan yang terjadi di bawah Direktur Pembinaan Pengusahaan Mineral yang dijabat Ediar Usman yang belum terselesaikan hingga saat ini. Di bidang mineral terkait dengan nikel saja permasalahan yang terjadi sangat banyak.

“Kalau dia hanya ngurusin nikel. Nikel tok aja sekarang sudang pusing itu. Macam-macam itu problemnya, belum lagi isu disitu sekarang akan ada kurang lebih seratus smelter. Kalau jalan ya tahun ini ya mungkin 100 smelter. Jadi itu nanti Direktur Mineral ngga tahu itu sudah tepat atau belum Pak Ediar itu pusing, (itu) baru ngurusin nikel,” ujarnya.

Anggota Komisi VII DPR RI asal Fraksi Partai Golkar itu menjelaskan bahwa dahulunya ketika bicara soal nikel itu hanya membahas soal ekspor nikel saja. Belum lagi mineral bauksit, alumina, alumunium dan lainnya bukan hanya bahan mentahnya saja tapi kini sudah membahas komoditi turunannya. 

Selain itu mineral timah sebagai bahan solder maupun mineral logam tanah jarang dan sebagainya sudah mengalami pengembangan yang sangat meluas, dengan problematiknya masing-masing yang sudah tidak bisa ditangani oleh seorang direktur mineral saja.

“Artinya itu tidak cukup diurus oleh seorang Pak Ediar (Direktur Pembinaan Pengusahaan Mineral). Jadi usulan konkrit saya Pak Menteri sudah mulai dipecah secara struktur (adanya Direktur Nikel). Saya pernah berbicara sama teman-teman di Minerba supaya tidak timbul hal yang macam-macam, karena satu orang ngurus banyak itu. Mereka bukan superman,” jelasnya. 

Oleh karena itu, kata Maman, melalui forum Raker (Rapat Kerja) ini, dia ingin memberikan solusi pembentukan Direktur Nikel agar semua permasalahan bisa ditangani dan diselesaikan lebih baik dan cepat.

“Saya ingin memberikan solusi agar semua lebih baik lagi, lebih spesifik dan lebih cepat dalam penanganan beberapa isu-isu. Apalagi nanti kalau sudah ada Dirjen Gakum (Direktorat Jenderal Penegakkan Hukum) saya yakin akselerasi yang akan dilakukan oleh KESDM akan jauh lebih cepat,” paparnya. 

Sebelumnya, dia menuturkan bahwa usulan pembentukan Direktur Nikel sangat penting untuk menjawab segala isu dan tantangan dari kelompok yang apriori dan yang optimis serta positif terhadap KESDM.

Banyak anggota DPR melihat berbagai permasalahan-permasalahan di Dirjen Minerba maupun Migas, khususnya pada Dirjen Minerba. Seperti isu Dirjen Minerba tidak pro aktif dalam penyelesaian masalah maupun ditengarai sebagai sarang mafia.

“Tapi saya coba mencari titik yang moderat, karena sudah terlalu banyak (permasalahan yang ada),” tuturnya. 

Maman mengungkapkan bahwa dulunya di KESDM Dirjen Minerba hanya mengurus batubara. Namun sekarang bukan hanya sekedar ekspor batubara saja tapi sudah bicara komoditi turunannya.

“Jadi sekarang ini kalau kita bicara batubara Pak Menteri, kita sudah bicara turunan bukan hanya bicara batubara saja, tapi bicara turunan dari batubara makanya dibuatlah Direktur Batubara,” tukasnya. (Shiddiq) 

Artikulli paraprakPenutupan Harga Nikel Kemarin US$ 28.360, Pembukaan Hari Ini masih OK.
Artikulli tjetërAONSA – IMAC Lakukan Kegiatan Evaluasi dan Kenalkan Teknologi Nuklir