NIKEL.CO.ID, 24 Oktober 2022—Pada sesi perdagangan Minggu kemarin (23/10), London Metal Exchange menutup harga nikel di angka US$ 23,956 per ton. Senin (24/10) ini, harga nikel dibuka US$21.545 per ton, dan masih menunggu reaksi pasar hingga penutupan pada malam hari.
Persediaan nikel sendiri di beberapa negara dikabarkan akan mengalami kendala. Pada 21 Oktober lalu, misalnya, bijih nikel datang di Pelabuhan China yang mencapai 752.000 wmt, namun turun 34% WoW. Kargo tiba secara terpusat di Pelabuhan Yangjiang, Pelabuhan Ningde dan Pelabuhan Lanshan.
Filipina, sebagai negara pemasok nikel, secara bertahap sudah memasuki musim hujan. Daerah pertambangan utama Surigao, bagian selatan Filipina, mengirimkan sangat sedikit barang karena pembatasan cuaca. Hal ini mengakibatkan pasokan bijih nikel secara bertahap menyusut, yang akan mengurangi kedatangan berikutnya.
Selain itu, pabrik NPI ingin restock ketika pasokan bijih langka di musim hujan, sehingga pasokan bijih berada dalam keseimbangan yang ketat. Volume impor bijih nikel pada Oktober akan dibatasi oleh musim hujan dan akan menurun secara bulanan. Kedatangan bijih nikel di pelabuhan juga akan sedikit.
Sementara itu Shangai juga menyatakan bahwa turunnya harga nikel diakibatkan dengan adanya wabah pandemi di beberapa wilayah China. Dan akibat tersebut didampak adanya pandemi di dalam negeri, sehingga membuat transportasi di banyak tempat dibatasi, membuat kedatangan nikel murni spot di pasar tertunda.
Dari sisi penawaran, untuk produk olahan Nikel Pig Iron (NPI), pengiriman pabrik NPI di Oktober memuaskan, membuat tekanan persediaan terus mereda. Pada saat yang sama pula dengan keadaan pasokan NPI di Indonesia yang terbatas, serta harga NPI Indonesia terlalu tinggi. Harga NPI kemungkinan akan tetap stabil dan naik dalam jangka pendek.
Sedangkan dalam sisi permintaan, menurut penelitian Shanghai Market Mental (SMM), harga spot stainless steel di Wuxi dan Foshan terus meningkat, dan kenaikan harga 304 cold-rolled coil lebih signifikan.
Di Pasar Wuxi dan Foshan, barang spot merek Tsingshan relatif tidak mencukupi. Transaksi spot antar pedagang lebih sering terjadi. Perusahaan paduan masih memiliki permintaan yang kaku untuk nikel murni.
Ringkasnya, akibat dampak pandemi domestik terhadap transportasi, pasokan nikel murni masih terbatas terhadap permintaan hilir yang kuat. Harga nikel SHFE diperkirakan akan tetap fluktuatif minggu ini. (Fia/Editor:Syarif)