NIKEL.CO.ID, 13 Oktober 2022—Pada perdagangan pasar London Metal Exchange pada Kamis (13/10/2022), pukul 14.39 WIB berada di US$21.700 per ton. Harga pembuka hari ini lebih rendah dibandingkan penutupan kemarin US$24.210 per ton.
Di Indonesia, Harga Mineral Acuan (HMA) Nikel pada September berada di US$ 22,059 ribu per ton. Untuk Harga Patokan Mineral (HPM) Nikel untuk ketentuan kadar 1,8%, corrective factor (CF) 35%, sebesar US$ 49,05 per dmt.
Shanghai berpendapat, harga nikel di LME sebagian besar ditutup dengan kenaikan saat Fed AS mengangkat suara bahwa perlu mengkalibrasi pengetatan lebih lanjut untuk mengurangi risiko pada ekonomi AS.
Dalam rapat Fed, risalahnya menyatakan, Bank Sentral AS ini masih terus menaikkan suku bunga hingga mencapai tingkat yang membatasi dalam waktu dekat.
Fed beranggapan, banyak yang percaya bahwa biaya kenaikan suku bunga konservatif mungkin lebih besar daripada jalur agresif. Namun tetap saja, banyak yang menekankan pentingnya mengatur laju pengetatan untuk mengurangi kerusakan ekonomi.
Di sisi penawaran, pasokan spot nikel Jinchuan dan nikel NIKKELVERK langka, dan preminya meningkat. Diprediksi harga NPI tidak mungkin turun dalam beberapa hari terakhir di tengah permintaan hilir yang sedang booming.
Di sisi permintaan, penelitian SMM menunjukkan bahwa harga spot stainless steel di Pasar Wuxi turun lebih banyak dari pada di Pasar Foshan. Permintaan stainless steel setelah libur Hari Nasional untuk sementara membaik, dan sebagian besar transaksi berasal dari terminal restocking. Namun, perdagangan spot baru-baru ini menjadi relatif lesu.
Permintaan nikel murni dari sektor paduan masih ada saat ini, dan konsumsi nikel murni terus meningkat. Secara umum, sektor hulu dan hilir nikel murni masih lesu, sehingga harga jangka pendek mungkin akan tetap berada pada rangebound. (Fia/Editor:SBH)