NIKEL.CO.ID, 4 Februari 2022- Harga nikel dunia kembali tinggi melalui Bursa Perdagangan Dunia, London Metal Exchange (LME), harga nikel pada Jumat, (4/2/2022) pukul 13.16 WIB US$ 23,200/ton, naik dibandingkan harga penutupan kemarin Kamis, (3/2/2022), US$ 21,380.
Harga nikel tersebut diperkirakan akan terus turun dan naik, sesuai dengan adanya persediaan stok barang yang ada.
Dikutip melalui CNBC, pasar konsumen logam utama China tutup untuk liburan selama seminggu turut membuat permintaan nikel turun. Saat permintaan turun, harga akan turut melemah.
China adalah konsumen terbesar nikel di dunia sebesar 1,31 juta ton pada 2020, mengacu data Statista. Sehingga aktivitas ekonomi China memiliki pengaruh terhadap laju harga logam.
Harga nikel didukung oleh kekhawatiran investor terhadap persediaan tembaga yang rendah. Persediaan terus turun sejak 2021 membuat pasokan menjadi langka di pasar. Sesuai dengan teorinya, saat barang langka, maka harga akan naik.
Sementara itu ketegangan geopolitik yang berkecamuk di Rusia membuat investor ketar-ketir terhadap pasokan global yang sudah langka. Uni Eropa dan Amerika Serikat akan mengancam menjatuhkan sanksi kepada Rusia jika nekat menyerang Ukraina.
Sanksi ini yang menurut Alastair Munro, seorang pialang di Marex, yang akan memperburuk pasokan nikel di pasar.
Rusia adalah produsen nikel terbesar nomor 3 di dunia dengan produksi 280.000 ton pada tahun 2020, mengacu data Statista.
Pada 2 Februari 2022 persediaan tembaga di gudang yang dipantau bursa logam London (LME) tercatat 88.608 ton. Jumlah ini turun 66,5% dari persediaan tertinggi bulan April 2021. (Fia/Syarif/bbs)