NIKEL.CO.ID – Pada hari Kamis (21/10/2021) Harga Nikel di pasar London serta Shanghai mengalami kenaikan harga tertinggi, karena terjadi kekhawatiran pasokan nikel yang menipis, serta permasalahan cuaca di negara Filipina yang dapat menghambat produksi Nikel.
Harga Pasar Nikel LME atau London Metal Exchange (LME) terkoreksi setelah mencapai rekor tertinggi sejak 7 tahun yang lalu, kemudian Harga Nikel China mencapai harga tertinggi setelah mengalami kenaikan sebesar 4,16% pada hari Kamis (21/10/2021) dengan CNY (Chinese Yuan) menjadi 155.880 per ton.
Dengan melemahnya permintaan nikel, dikhawatirkan akan membuat supply atau pasokan diperketat sehingga persediaan nikel dapat semakin turun.
Pemasok Bijih Nikel terbesar di China yaitu Filipina yang memproduksi Bijih Nikel, dapat terjadi penurunan di tahun ini karena cuaca di Negara Filipina yang sedang tidak menguntungkan yang disampaikan oleh Kepala Asosiasi Nikel di Filipina. Kejadian ini semakin menimbulkan kekhawatiran terhadap persediaan Nikel di gudang.
Perusahaan Tambang Nikel Vale, di Brasil pada hari Selasa (19/10/2021) menyampaikan bahwa produksi nikel untuk periode Kuartal Ketiga mengalami penurunan hingga 22% year-on-year (yoy), karena terjadi gangguan tenaga kerja Tambang di Sudbury, Ontario, Kanada.
Satu hari kemudian, Perusahaan Tambang Nikel asal Rusia yaitu Nornickel menyampaikan bahwa produksi nikel pada periode Januari – September 2021 turun sebanyak 23% yoy, karena telah terjadi pemberhentian operasi sementara di dua tambangnya.
Sumber : CNBC Indonesia