Beranda Berita International Kebijakan Joe Biden Bakal Mengangkat Harga Nikel Hingga ke Level US$ 20.000

Kebijakan Joe Biden Bakal Mengangkat Harga Nikel Hingga ke Level US$ 20.000

1177
0
Kebijakan Joe Biden untuk meningkatkan penggunaan energi terbarukan akan mendorong harga nikel hingga tembus USD 20 ribu per ton.

NIKEL.CO.ID – Salah satu program Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih Joe Biden ketika resmi memimpin nanti adalah meningkatkan penggunaan energi terbarukan, terutama di sektor transportasi seperti kendaraan listrik. Hal ini nantinya bakal berdampak terus meningkatnya harga nikel sebagai bahan baku pembuatan baterai.

Selama masa kepemimpinannya, Biden berencana mengalokasikan anggaran sebesar USD 2 triliun untuk meningkatkan penggunaan energi terbarukan secara signifikan pada sektor transportasi, listrik, dan bangunan. Biden juga menekankan pentingnya mengurangi emisi bahan bakar fosil secara signifikan.

Dikutip dari program 2nd Session Closing Market IDX Channel, Rabu (20/1/2021), Biden juga menargetkan sejumlah hal lainnya yakni seperti sektor listrik bebas emisi pada tahun 2035, dan meningkatkan empat juta bangunan selama empat tahun untuk memenuhi standard tertinggi efisiensi energi.

Kemudian, Biden juga menargetkan akan mengganti kendaraan pemerintah dengan kendaraan listrik, dan menargetkan Amerika Serikat dapat mencapai nol emisi sebelum tahun 2050. Kebijakan Biden ini diakui akan mendorong harga nikel hingga tembus USD 20 ribu per ton.

Adapun fokus pemerintahan Biden pada kendaraan listrik, berpotensi mengangkat permintaan nikel yang merupakan bahan baku pembuatan baterai pada kendaraan listrik.

Situasi ini diakui analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana, akan memberikan efek positif pada saham-saham pertambangan nikel.

“Saham-saham consumer goods juga bisa dicermati karena ada probabilitas naik dalam waktu dekat,” kata Herditya dalam program 2nd Session Closing Market IDX Channel, Rabu (20/1/2021).

Selain saham pertambangan nikel, Herditya juga melihat prospek positif pada saham barang konsumsi dan perbankan. Pasalnya, Biden juga akan mengeluarkan dana jumbo sebesar USD 1,9 triliun untuk program vaksinasi Covid-19 dan stimulus ekonomi.

Kondisi ini dinilai akan memberikan sentimen positif pada IHSG dan saham perbankan sebagai kontributor terbesar. IHSG dinilai akan menjadi yang pertama diburu para investor.

Sumber: IDXChannel.com