NIKEL.CO.ID – Pemerintah Indonesia terus mendorong pengembangan kendaraan listrik untuk mengurangi polusi akibat emisi karbon. Salah satunya dengan fokus mengembangkan baterai kendaraan listrik.
Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi,dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, Taufiek Bawazier mengatakan, Indonesia berpeluang menjadi produsen baterai listrik terbesar karena bahan baku pembuatan baterai, seperti nikel, cobalt dan mangan cukup melimpah.
“Secara bertahap kita akan menguasai baterai listrik, dan produksi kendaraan listrik di dalam negeri karena bahan yang tersedia sangat melimpah,” ujarnya, Senin (9/11/2020).
Menurut Taufiek, pengembangan kendaraan listrik berbasis baterai sejalan dengan animo investasi baterai listrik dan kendaraan listrik yang semakin meningkat di Indonesia.
“Pada 2025 nanti 20 persen produksi otomotif nasional adalah kendaraan listrik seperti hybrid, plug in hybrid, dan mobil EV berbasis baterai,” ujarnya.
Sektor otomotif nasional, termasuk pengembangan kendaraan listrik roda dua, tiga, serta roda empat atau lebih yang berbasis baterai listrik maupun mild hybrid dan strong hybrid, terus menjadi perhatian pemerintah karena membuka prospek bisnis baru.
“Potensi kendaraan listrik membuka prospek bisnis baru, seperti pengembangan kendaraan jenis Internal Combustion Engine (ICE) yang saat ini memberikan kontribusi hingga 99 persen terhadap PDB industri otomotif nasional,” kata Taufiek.
Artikel ini telah tayang di www.inews.id dengan judul ” Indonesia Berpeluang Jadi Produsen Baterai Mobil Listrik Terbesar di Dunia“
