Beranda Asosiasi Pertambangan Workshop Mining for Journalist Perhapi Berikan Pemahaman Jurnalis Dunia Pertambangan

Workshop Mining for Journalist Perhapi Berikan Pemahaman Jurnalis Dunia Pertambangan

227
0

Ketua Umum Perhapi, Rizal Kasli memberikan cinderamata berupa foto karikatur kepada Stafsus Menteri ESDM bidang Tata Kelola Pertambangan Minerba, Prof. Irwandy Arif di acara Workshop Miining for Journalist di Wisma ALDC Antam, Cisarua, Bogor, Jabar.

NIKEL.CO.ID, 27 FEBRUARI 2022 – Staf Khusus Menteri ESDM bidang Tata Kelola Pertambangan Mineral dan Batu Bara, Prof. Dr. Irwandy Arif mengatakan, kegiatan Workshop Mining for Journalist yang diselenggarakan Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (Perhapi) sangat positif dalam memberikan pemahaman tentang dunia pertambangan kepada para jurnalis. 

Hal itu disampaikan Irwandy Arif dalam perkenalan kepada rekan media saat menyampaikan materi Workshops Mining for Journalist di Wisma ALDC Antam, Cisarua Bogor, Jawa Barat, Sabtu (25/2/2023).

 “Kegiatan workshop ini sangat positif, karena ikut membantu teman-teman dari pers mengerti sebenarnya pertambangan itu apa. Kalau mereka tidak mengerti, itu kesalahan kita, kesalahan dari industri pertambangan dan kesalahan dari pemerintah,” kata Prof Irwandy Arif.

Perwakilan wartawan yang mengikuti Workshop Mining for Journalist di antaranya dari Tempo, Kompas, CNN, Merdeka, Antara, IDNnews, Bisnis Indonesia, Kontan, Kumparan, CNBC, Investor Dailly, MNC, Petromindo, Media Nikel Indonesia, Majalah Tambang, dan Dunia Tambang. 

Menurut mantan Dosen di Fakultas Teknik Pertambangan, Institut Teknologi Bandung (ITB), ini wartawan harus lebih mengerti untuk sosialisasi yang lebih baik mengenai dunia pertambangan. 

“Karena itu saya mengambil inisiatif, saya sudah menerbitkan kurang lebih tujuh buku. Idenya itu kenapa kok banyak sekali teman-teman stakeholder tidak begitu mengerti mengenai pertambangan. Malah yang dipikirkan hanya negatifnya saja,” tukasnya. 

Dari situ, mantan Ketua Perhapi Periode 2006- 2012 ini mulai menerbitkan buku tentang dunia pertambangan agar masyarakat, media, maupun pihak terkait dapat memahami tentang pertambangan dari buku tersebut.

“Buku ini totally mengulas pertambangan dari hulu ke hilir. Ada komoditas batu bara Indonesia tahun lalu saya terbitkan, ada nikel Indonesia sebelumnya, ada humas Indonesia, dan lainnya,” ujarnya. 

Irwandy menyampaikan, ke depan ia akan menerbitkan bukunya kembali dengan judul “Nikel Menuju Transisi Energi”. Dengan tujuan untuk memberikan berbagai jawaban dari permasalahan yang ada di pertambangan nikel. 

“Mulai dari proses di hulu sampai kepada proses apa saja, sampai membuat baterai. Bagaimana membuat besi baja, bagaimana untuk nikel ke depan, banyak sekali. Sudah banyak yang pesan, padahal belum terbit,” tutur mantan Komisaris PT Aneka Tambang (ANTAM) tersebut. 

Irwandy memaparkan, berbagai inisiatif untuk memberikan pemahaman agar tidak salah dan keliru dalam memahami pertambangan. Sehingga memberikan kemudahan bagi dunia industri yang pada akhirnya berhubungan dengan sosial kemasyarakatan. 

Dirinya mencontohkan, produk jadi dari hasil pertambangan mulai dari bijih mentah hingga menjadi produk industri bisa ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari produk manufaktur hingga produk teknologi, itu semua dihasilkan dari barang tambang.

“Contohnya arloji (jam-red). Kalau tidak ada barang tambang nggak jadi arloji. Contoh lagi, kacamata, kursi, laptop, handphone, dan produk lainnya, kalau nggak ada barang tambang nggak ada produk-produk tersebut,” paparnya. 

Irwandy cerita, dia pernah singgah di Jerman dan bertemu dengan warga Jerman yang mengumpulkan semua barang rongsokan. Mulai dari elektronik seperti handphone, laptop, bahkan kereta, hingga stick golf. Semua barang rongsokan itu kemudian dilebur dan diurai menjadi bahan mineral kembali menggunakan alat teknologi pengurai untuk memisahkan masing-masing unsur mineral logam. Ada kobalt, nikel, tembaga, alumunium, dan emas, sehingga memiliki nilai ekonomis kembali. “Ini sangat luar biasa sekali,” bilangnya. 

Selanjutnya, mantan Komisaris PT Vale itu juga menerangkan mengenai tata kelola pemanfaatan kekayaan sumber daya mineral Indonesia untuk dimanfaatkan dengan skema program hilirisasi. Menurutnya, tata kelola itu harus menerapkan environment, social and corporate governance (ESG) yang merupakan suatu standardisasi perusahaan dan praktik investasinya. ESG terdiri dari tiga kriteria atau konsep, yaitu Enviromental (Lingkungan), Social (Social), serta Corporate Governance (Tata Kelola Perusahaan).

Ia menegaskan, tata kelola itu menjadi sangat penting, namun terkadang dilupakan. Sehingga pemerintah mewajibkan semua perusahaan Tbk, harus membuat laporan ESG. 

“Tata kelolanya sudah benar belum atau masih semrawut. Itu adalah rangkaian proses kebiasaan, kebijakan aturan. Kebijakannya nggak benar, aturannya nggak benar, kebiasaannya nggak benar, maka nggak jadilah,” terangnya. 

Di berbagai kehidupan, lanjutnya, mulai dari organisasi yang terkecil yaitu keluarga, perusahaan hingga negara pasti memiliki aturan dan kebijakan yang disebut dengan tata kelola. Sehingga tata kelola ini menjadi sangat penting untuk dipatuhi. 

“Saya sehari-hari diberikan tugas untuk tata kelola, percepatan tata kelola minerba. Sehingga kadang-kadang ada pertanyaan sederhana dari Pak Menteri ESDM tentang tren harga batu bara, indeksnya, dan macam-macam. Bagaimana perubahan harga bulan kemarin, bagaimana nikel sekarang, sudah benar nggak HBA kita, termasuk memberikan pandangan tentang larangan ekspor komoditas berdasarkan undang-undang. Undang-undang harus kita patuhi, aturan itu satu bagian dari tata kelola,” paparnya. 

Ia mengutarakan, ada satu kebiasaan dan kebijakan atau aturan yang akan mempengaruhi manajemen atau pengelolaan di pemerintah atau di perusahaan atau di rumah tangga. Manajemen itu mulai dari pengarahan, pengorganisasian sampai pada pengontrolan. 

“Itulah yang namanya tata kelola,” sebutnya. 

Irwandy mengingatkan, kegiatan yang dilaksanakan Perhapi ini sangat penting untuk memberikan pemahaman tentang situasi dan kondisi terbaru di dunia pertambangan. Sehingga harus rutin dilaksanakan agar menghasilkan pemahaman yang baik dan tepat. 

“Salah satu yang dirintis oleh Perhapi seperti sekarang ini bagian dari reguler tidak hanya sekali, sering-sering konferensi pers. Karena itu juga suatu proses yang memberikan satu pengertian yang baik jalan keluar bagaimana mencari solusi-solusi pertambangan,” sarannya. 

Ketua Umum Perhapi, Ir. Rizal Kasli, S.T., I.P.M., ASEAN, dalam pembukaan kegiatan acara juga menyampaikan bahwa acara ini merupakan sarana komunikasi antara media dengan dunia pertambangan yang dijembatani oleh Perhapi. 

“Memang ini acara kita sebagai wahana kita bertemu, berkomunikasi, saling mengenal yang selama ini chating-chating saja, nggak tahu mukanya gimana, hanya lewat WA saja,” kata Rizal. 

Rizal menerangkan, dalam acara ini rekan media akan disuguhi informasi ter-update materi dunia pertambangan yang dapat memberikan pemahaman lebih luas kepada rekan media. 

“Semoga ini memberikan ilmu dan wawasan dan network kita sesama media maupun dengan praktisi,” harap Rizal. (Shiddiq/Rif)

Artikulli paraprakPerhapi Selenggarakan Workshop Mining for Journalist
Artikulli tjetërVale Fokus Melaksanakan Kewajiban, Berharap Fairness dalam Persoalan Kontrak Karya