Beranda Korporasi Produk Inovatif Widya Robotics Membantu Perusahaan Pertambangan Mencapai Tujuan Bisnis

Produk Inovatif Widya Robotics Membantu Perusahaan Pertambangan Mencapai Tujuan Bisnis

316
0
Widya Load Scanner

NIKEL.CO.ID, 31 Januari 2023-Widya Robotics hadir berawal dari satu keyakinan bahwa kehidupan manusia dan bisnis harus lebih mudah dengan menerapkan teknologi berbasis data terkini. Sebagai bagian dari Grup Widya Indonesia, Widya Robotics menawarkan rangkaian produk dan layanan inovatif yang didukung oleh kecerdasan buatan, otomatisasi, dan teknologi robotika untuk membantu klien mencapai tujuan bisnis mereka.

CEO Widya Robotics, Alwy Herfian Satriatama menyebutkan, layanan dan produk inovatif Widya Robotics, antara lain Widya Load Scanner. Alat ini menggunakan teknologi laser scanner untuk mengukur volume material yang diangkut oleh truk, dum truck, forklift, dan lain-lain di lokasi konstruksi. Volume material dapat dipantau lebih cepat, real-time, lebih efisien dan efektif dibandingkan metode pengukuran manual.

Widya Load Scanner merupakan alat pengukur inovatif yang praktis dengan menggunakan teknologi light radar, sehingga dapat memberikan akurasi di atas 95% dalam mengukur volume. Hasilnya bisa langsung dipantau di dashboard secara real-time,” kata Alwy.

Dengan menggunakan teknologi light radar, alat ini mampu menjadi solusi mengukur volume muatan truk cepat dan anti curang. Alat ini menawarkan teknologi pengukur muatan truk dengan cara yang lebih praktis. LiDAR sebagai sensor utama akan melakukan scanning pada permukaan bidang dari material atau objek muatan truk yang diukur. Setelah diukur, operator dengan mudah mendapatkan hasil penghitungan di layar dashboard.

Widya Load Scanner Portable

Widya Robotics juga telah memprodusi Widya Load Scanner Portable untuk memudahkan pengguna memindahkan load scanner dari satu area ke area lain. Dengan terobosan ini, efektivitas kerja dalam pengukuran material dapat dilakukan dengan lebih mudah dan fleksibel.

Produk kedua adalah Gas Monitoring. Alwy menerangkan, alat ini berfungsi terutama digunakan untuk mendeteksi gas di terowongan. Gas Monitoring juga dapat diterapkan di banyak industri lainnya, seperti konstruksi dan migas.

“Alat ini juga dapat mendeteksi debu, LEL, dan berbagai deteksi gas, seperti karbon monoksida, hidrogen sulfida, dan oksigen,” jelasnya.

Ia memaparkan, Gas Monitoring buatan Widya Robotics dilengkapi dengan teknologi berbasis Internet of Things (IoT) yang dipadukan dengan Sensor Network. Alat ini juga memiliki fitur sistem alarm yang mampu memberikan peringatan adanya gas berbahaya di sebuah area industri. Gas Monitoring memungkinkan pekerja untuk memantau kondisi gas di suatu area tanpa harus memasuki area tersebut.

Menurutnya, penggunaan alat ini cukup simpel. Terdapat alat deteksi gas yang dipasang di dalam area industri, semisal terowongan. Kemudian monitor dipasang di area tertentu untuk menampilkan dashboard data pemantau kondisi gas secara realtime.

Alwy menuturkan, Gas Monitoring memiliki demand cukup tinggi, khususnya di proyek-proyek tunnel blasting. Jadi, apabila akan dilakukan peledakan di dalam terowongan sehingga pekerja dapat mengetahui dan menjaga batas jarak dari mulut terowongan saat akan dilakukan peledakan.

“Alat ini sudah dapat mendeteksi kandungan seperti oksigen, hidrogen sulfida, karbon monoksida, dan kadar debu. Tidak menutup kemungkinan untuk menambahkan fitur-fitur lain sesuai kebutuhan industri.” ujar Marketing Widya Robotics, Dela Aditya Paramita.

Produk inovatif lainnya adalah Vision Intelligence (VI) untuk deteksi Alat Pelindung Diri (APD). Vision Intelligence merupakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang memanfaatkan data visual melalui kamera. Alat ini dapat secara otomatis memeriksa kelengkapan penggunaan APD, suhu tubuh, dan identifikasi wajah pekerja konstruksi sebelum memasuki area konstruksi.

Alwy mengungkap, pekerja yang tidak menggunakan atribut APD lengkap, suhu tubuh tinggi, dan wajah tidak terdaftar akan teridentifikasi oleh sistem Intelligent Gate, kemudian pintu penghalang barrier gate tidak akan dibuka. (Adv)

Artikulli paraprakJelang Menutup Januari 2023, Harga Nikel Bertengger Kokoh
Artikulli tjetërBahlil: Pemerintah Buat Roadmap Hilirisasi Hingga Tahun 2040