Beranda Berita Nasional Pemerasan terhadap Nikel Mengancam Jantung Perdagangan Logam London

Pemerasan terhadap Nikel Mengancam Jantung Perdagangan Logam London

535
0

Pemerasan terhadap Nikel Mengancam Jantung Perdagangan Logam London

NIKEL.CO.ID, 21 Maret 2022- Pemerasan singkat pertama (short squeeze) yang menjerumuskan London Metal Exchange (LME) ke dalam krisis eksistensial sudah terjadi lebih dari seabad yang lalu. Pada 1887, industrialis Prancis, Pierre Secretan, memojokkan pasar tembaga dengan mengirimkan harga lebih dari dua kali lipat sebelum ia sendiri kehilangan cengkeramannya dan pasar tembaga tersebut runtuh.

Sejak itu, pasar bursa telah bertahan dari perang dunia, skandal, dan kegagalan untuk memperkuat posisinya sebagai institusi Kota London: rumah dari harga yang menjaidi patokan global untuk logam industri utama dunia.

Namun, status itu kini terancam. Alasannya, adalah pemerasan singkat lainnya, kali ini pada nikel, yang mendatangkan malapetaka di dunia logam. Investor sangat marah dengan LME karena membiarkan harga melonjak 250% dalam waktu kurang dari dua hari, berikutnya malah mengambil tindakan membatalkan perdagangan senilai 3,9 miliar dolar AS. Ketika mencoba membuka kembali pasar, sistem perdagangan elektronik bursa berulang kali tidak berfungsi.

Peran besar LME dalam menentukan jual-beli logam industri membuat para pedagang dan investor yang marah mempunyai beberapa pilihan. Tetapi, dampak dari pemerasan terhadap harga nikel akan membuat bayang-bayang sepanjang perjalanannya, membuat bursa tersebut terlibat dalam investigasi dan tuntutan hukum selama bertahun-tahun, dan menimbulkan pertanyaan tentang struktur, kepemilikan, dan pengawasannya.

“Tiba-tiba LME terlihat tidak kompeten,” kata Mark Thompson, seorang eksekutif pertambangan dan mantan pedagang logam di Trafigura Group yang telah muncul sebagai salah satu kritikus paling blak-blakan di bursa. “LME harus direformasi secara menyeluruh,” kata Thompson tegas.

Dalam sebuah wawancara, CEO LME, Matthew Chamberlain, memberika penjelasan bahwa dua minggu terakhir menjadi “waktu yang sangat sulit” untuk pasar. Dia berjanji untuk fokus memastikan bahwa “peristiwa seperti ini tidak akan terjadi lagi.”

Prioritas utamanya, sambung Chamberlain, adalah membuat pasar nikel berfungsi kembali. Kesalahan perangkat lunak LME akan ditambal selama akhir pekan dan bursa memperluas rentang perdagangannya dari Senin untuk memungkinkan harga turun hingga 15%–yang akan mendekatkan kepada para pedagang yang meyakini pasar menemukan pembeli yang ikhlas.

LME, yang didirikan pada 1877 dan sekarang dimiliki Hong Kong Exchanges & Clearing Ltd., menjalankan banyak peran. Untuk industri logam, LME adalah perangkat penting, menghasilkan harga yang tertanam di hampir setiap kontrak. Bagi investor, bank, dan pialang, LME adalah tempat menghasilkan uang.

LME juga merupakan institusi yang harus mengikuti perkembangan abad ke-21, bukan hanya dalam teknologi. Baru pada 2019, bursa itu melarang pedagang lantainya minum alkohol di siang hari dan menindak perusahaan anggota yang mengadakan pesta kesuksesan di klub dan kasino selama pertemuan tahunan di London.

Chamberlain telah menghabiskan sebagian besar kariernya mencoba merayu peserta baru, seperti pengelola investasi global (hedge fund), tanpa menyingkirkan para pengguna logam bursa.

Pada 8 Maret, ketika harga nikel melonjak menjadi lebih dari 100.000 dolar AS per ton, ketegangan itu memuncak. Ketika LME memutuskan untuk membatalkan jam perdagangan dan memundurkan harga menjadi 48.078 dolar AS, LME memilih industri fisik daripada dana. Secara efektif, itu adalah bailout miliaran dolar dari taipan nikel Cina, Xiang Guangda, yang memegang taruhan besar-besaran bahwa harga akan turun, dan bank-banknya, dipimpin oleh JPMorgan Chase & Co.

Tetapi bursa tersebut juga menyelamatkan para pedagang nikel lain yang lebih kecil dan pialang logam khusus yang melayani mereka, yang juga mengalami kesulitan ketika harga melonjak.

Jika peristiwa 8 Maret adalah drama kelas atas, maka pekan lalu LME turun menjadi lelucon.

Perdagangan nikel akan dilanjutkan pada pukul 8 pagi pada Rabu, tetapi tertunda selama beberapa jam karena kesalahan perangkat lunak. Lebih banyak lagi perdagangan dibatalkan. Masalah memalukan serupa terulang selama dua hari berikutnya.

Chamberlain menyalahkan “bug dalam perangkat lunak pihak ketiga yang mendasarinya” yang terlewatkan oleh bursa karena terburu-buru menerapkan batas harga baru.

“Jika kami menunggu bug itu diperbaiki, maka kami harus menunda pembukaan kembali,” katanya berkilah.

Bencana tersebut telah mengacaukan rencana pemilik HKEX untuk LME. Selama sepuluh tahun terakhir, LME telah menggantungkan harapannya agar para pengolola invetasi global dan investor keuangan dari AS untuk meningkatkan inevestasinya.

Tahun lalu, Chamberlain berselisih dengan pengguna LME tradisional atas perubahan yang diusulkan yang dirancang untuk membuat bursa lebih menarik bagi investor keuangan—termasuk menutup lantai perdagangan open-outcry yang ikonik, sebuah perdagangan bursa dengan komunikasi antara pialang dan investor saling memberikan gestur tangan atau berteriak dengan keras dalam memberikan info perdagangan atau konfirmasi aksi beli-jual saham.

Sekarang banyak investor keuangan mengatakan, mereka mungkin akan meninggalkan LME. Beberapa sedang mengerjakan tuntutan hukum di AS dan Inggris, menurut sumber yang paham masalah tersebut.

Seorang manajer salah satu pengelola investasi global besar mengatakan, ia sudah berhenti memperdagangkan kontrak LME, apa pun buku nilai relatifnya, baik yang bertaruh atas perbedaan harga komoditas, ekuitas, dan mata uang.

Bahkan, Alex Gerko, pendiri XTX Markets, sebuah perusahaan perdagangan kuantitatif besar, telah menjuluki LME sebagai “Bursa Logam Soviet”.

Pemerasan Nikel Mengancam Jantung Bursa Logam

Chamberlain mengakui, perlu upaya untuk mengembabalikan kembali kepercayaan investor. “Jika kami tidak dapat membangun kembali kredibilitas dengan pasar keuangan, maka pasti akan berdampak pada kemampuan kami untuk tumbuh,” katanya.

Bahkan sebelum krisis nikel, LME telah berusaha meningkatkan aktivitas, tetapi hasilnya nihil. Volume LME telah jatuh dan keuntungannya datar. Sejak krisis bulan ini, kapasitasnya telah terpukul karena perdagangan meningkat di pasar nikel, sementara penurunan aktivitas di kontrak unggulan lainnya menunjukkan keraguan yang semikin meluas terhadap manfaat bursa.

Bagi Chamberlain, ini adalah penerunan koda untuk karir LME selama satu dekade. Dia telah setengah jalan keluar dari pintu ketika krisis melanda– dia akan meninggalkan bursa pada akhir April untuk menjalankan startup crypto. Dia menolak untuk mengonfirmasi apakah dia tetap akan pergi. “Saya masih di sini dan saya akan melakukan apa pun yang saya bisa lakukan untuk membantu menyelesaikan situasi,” jawabnya singkat.

Tugas Chamberlain saat ini tidak lain adalah mengamankan masa depan bursa.

Dengan batasan harga harian untuk mencegah pergerakan liar di masa depan, Chamberlain mengalihkan fokus ke pasar over-the-counter, yakni melakukan kesepakatan bilateral terkait dengan LME tetapi jauh dari pengawasan bursa. Sebagian besar posisi short nikel Xiang dipegang melalui posisi seperti itu. Dia juga mengatakan, bursa akan mencari batasan posisi yang lebih ketat dan pengawasan yang lebih kuat terhadap pedagang dengan posisi short besar.

Ketika investor keuangan mengatakan akan LME, risiko lainnya adalah industri logam fisik juga akan mundur. Dua pekan tanpa perdagangan nikel normal menyebabkan kekacauan bagi produsen dan dealer. Pembuat baja nirkarat Spanyol, Acerinox, berhenti menerima pesanan baru.

Bisakah bursa lain memanfaatkan perjuangan LME? Ada beberapa tempat alternatif untuk perdagangan logam seperti nikel, aluminium, dan seng. Menurut sebuha sumber, CME Group Inc., yang memiliki kontrak tembaga yang populer, sedang melihat peluang di nikel tetapi tidak mungkin membuat langkah tergesa-gesa.

Seorang juru bicara CME menolak berkomentar. Bursa logam utama lainnya, Shanghai Futures Exchange, sebagian besar tidak dapat diakses oleh pedagang internasional. Namun, dengan pasar nikel LME yang membeku selama dua minggu terakhir, mata dunia beralih ke kontrak Shanghai.

Shanghai Menjadi Pasar Logam Global?

Menanggapi situasi tersebut di atas, Direktur Riset Concord Resources Ltd., Duncan Hobbs, berpandangan bahwa dalam bukan tidak mungkin membayangkan skenario dalam lima atau sepuluh tahun ke depan bukan LME yang menjadi pasar global, tetapi Shanghai Futures Exchange.

Krisis juga menimbulkan pertanyaan tentang rencana HKEX. CEO baru bursa Hong Kong, mantan bankir JPMorgan, Nicolas Aguzin, belum menetapkan visinya untuk LME. Ketika HKEX membeli LME pada 2012, sesungguhnya banyak peminat lain. Karena itu, Thompson, mantan pedagang Trafigura, mengatakan, peristiwa dua pekan terakhir menunjukkan bahwa LME dimiliki oleh lembaga yang salah.

Seorang juru bicara HKEX menolak berkomentar. Yang pasti, HKEX telah lama melihat LME sebagai investasi strategis, kata Shujin Chen, kepala penelitian FIG China di Jefferies Hong Kong Ltd. Pengawasan aset yang telah dilihat oleh beberapa orang di bursa sebagai akuisisi yang buruk.

Apakah HKEX harus mempertimbangkan untuk menjual kembali LME, Chamberlain menjawab, “Saya tidak ingin berbicara dengan apa yang mungkin atau mungkin tidak ingin dilakukan HKEX. Tetapi, saya akan mengatakan bahwa kami telah mengamati di masa lalu bahwa HKEX selalu menjadi pemilik yang mendukung bursa ini dan selalu ingin melakukan apa yang benar untuk bursa dan komunitasnya.” (Fia/Editor: Rusdi)

Artikulli paraprakLME Gamang, Harga Nikel Mengalami Kontraksi US$ 41.945 per Ton
Artikulli tjetërHarga Nikel Longsor, LME Ubah Batas Bawah 12%