Beranda Nikel Negosiasi Bisnis Antara Pelaku Pertambangan Nikel

Negosiasi Bisnis Antara Pelaku Pertambangan Nikel

1647
0

JAKARTA, NIKEL.CO.ID

PT PP Presisi Tbk (PPRE) saat ini terus mendorong pemulihan margin yang tergerus pandemi saat ini.

Hal ini diungkapkan oleh Direktur Keuangan PT. PP Presisi (PPRE) Benny Pidakso saat ini PP Presisi (PPRE) terus berusaha untuk bisa mengembalikan level margin, PT PP Presisi (PPRE) dari sisi efesiensi untuk terus aktif mengikuti project-project baik yang berasal dari pemerintah dalam hal lain BUMN maupun swasta dan swasta kami cukup sah untuk pembangun infaksuktur di tambang maupun bisnis pertambangan, terutama pertambangan nikel kemudian dari sisi efesiensi kami juga melakukan efesiensi perorganisasian dengan beberapa kreditur untuk penurunan suhu.

“Terakhir 2020 kemarin alhamdulilah kami masih bisa mencatat label bersih di atas 100 miliyar untuk PP Presisi .” (Ujarnya)

Dan terus terang memang di tahun 2020 kemarin semakin besar kontribusi yang baru berasal dari induk kami, karena memang pandemi covid 19 ini menyebabkan banyak sekali penundaan tender projek-projek baru, nah di 2021 ini kami berusaha aktif mengembalikan porsi market dari pewarduk seperti yang terjadi di tahun 2013-2018 dimana porsi market itu maupun dari dalam dan luar PT mencapai 49%, kami juga coba melihat bisnis-bisnis baru terutama dibidang jasa pertambangan nikel yang terus kami lakukan hingga dengan hari ini.

Sebagai informasi jadi sampai dengan hari ini, kami sudah melakukan negosiasi kontrak untuk bisnis pertambangan  nikel atau pertambangan, yang pertama pembangun infakstuktur nikel, dan yang ke-2 sampai 3 untuk jasa pertambangan nikel di Malowari Sulawesi dan harapan kami dari bisnis pertambangan ini kedepanya ini bisa menjadi penyumbang inkam bagi PT PP Presisi hampir 20% dan juga akan sumber rinci karena memang dari sumber dasar ini kontraknya bersifat jangka panjang artinya lebih dari 3 tahun dan ini nilai kontraknya juga cukup besar.

Kontrak kami nanti akan di patok 2 sisi yaitu dari sisi waktu dan juga sisi volume jadi berdasarkan jumlah produksi yg bisa dilakukan oleh PP Presisi, sedangkan untuk kontrak pembangunan infrasuktur itu hampir mirip dengan kontrak-kontrak project konstruksi yang kami lakukan seperti halnya dengan hari ini.

Dan ini cukup menarik di nikel karena memang tren untuk  sampai 5 tahun kedepan ini di tengah pertumbuhan mobil listrik dimana baterai sebagai komponen penting dalam mobil listrik dan juga nikel sebagai bahan baku utama untuk pembuatan baterai. (Benny Pidakso)

(HerkisMks)