Beranda Berita Nasional Menteri Erick Thohir Inginkan Indonesia Battery Corporation Jadi Pemain Utama Global

Menteri Erick Thohir Inginkan Indonesia Battery Corporation Jadi Pemain Utama Global

303
0
Menteri Eick Thohir (kedua dari kanan) bersama Presiden Jokowi dan menteri lainnya (Foto: Humas Kemen BUMN)
menteri erick thohir
Menteri Erick Thohir (kedua dari kanan) bersama Presiden Jokowi dan menteri lainnya (Foto: Humas Kemen BUMN)
JAKARTA, NIKEL.CO.ID

Perusahaan Induk (Holding) BUMN, Indonesia Battery Corporation (IBC), merupakan wujud keseriusan pemerintah untuk mengembangkan kendaraan listrik (electic vehicle) di Indonesia. Dan, tentu juga, agar bumi sehat dan sustain untuk generasi mendatang.

Hal tersebut diungkapkan, Menteri BUMN RI, Erick Thohir, belum lama ini. Karena itu, ia bersyukur Tuhan Yang Mahakuasa memberikan anugerah kekayaan sumber daya alam. Salah satunya adalah nikel yang dapat dimanfaatkan untuk inovasi kendaraan listrik.

“Alhamdulillah, Indonesia diberi anugerah kekayaan nikel hampir 24 persen dunia, sehingga kita dapat manfaatkan momentum yang sangat penting, yaitu inovasi kendaraan listrik,” ujar Erick Thohir seperti dikutip dari akun resmi Twitter-nya @erickthohir di Jakarta.

Menurut Erick, Indonesia Battery Corporation merupakan bentuk keseriusan pemerintah dalam mengembangkan kendaraan listrik. Ia juga menginginkan IBC menjadi pemain utama global atau leading sector dalam baterai motor listrik, baterai stabilisator untuk kebutuhan rumah, dan energi terbarukan.

Ia mengaku sejak awal mendorong Pertamina dan PLN yang merupakan raksasa terbesar energi Indonesia untuk bergabung dengan IBC, ditambah juga raksasa pertambangan Indonesia Mind Id yang di bawahnya juga memiliki Freeport dan Antam, PT Timah, dan PT Bukit Asam.

“Kementerian BUMN menginginkan Indonesia menjadi pemain global dengan alih teknologi dan penguasaan pasar ke depan sehingga Indonesia tidak hanya menjadi pasar saja,” pungkas Erick. (Rus/Fia)

Artikulli paraprakPeluncuran Mobil Listrik untuk Para Petinggi Negara Peserta KTT G20
Artikulli tjetërMengapa Smelter Freeport Dibangun di Gresik, Bukan Papua?