NIKEL.CO.ID, 23 FEBRUARI 2023 – Staf Khusus (Stafsus) Bidang Percepatan Tata Kelola Mineral dan Batubara Kementerian ESDM, Prof. Irwandy Arif mengatakan, larangan ekspor bijih nikel dan bijih mineral logam lainnya sebagai program hilirisasi sesuai dengan amanah Undang-Undang (UU) Mineral dan Batubara (Minerba) Nomor 3 Tahun 2020 dalam rangka menghadapi ancaman pasokan dan harga energi global 2023.
Hal itu disampaikannya di acara Energy & Mining Outlook 2023 dengan tema “Menuju Kemandirian Energi & Hilirisasi Tambang RI” yang diselenggarakan oleh CNBC, Kamis (23/2/2023).
“Dinamika geopolitik global saat ini yang sulit diprediksi telah mempengaruhi pasokan dan harga energi pada tahun 2022, dan masih akan berlanjut di tahun 2023 menjadi ancaman ekonomi bagi setiap negara, termasuk Indonesia,” Irwandy Arif.
Menurutnya, di tengah tekanan global tersebut pemerintah telah mengambil keputusan sulit pada tahun 2022 dengan menaikkan harga BBM untuk menjaga kemampuan uang negara dalam menjamin ketersediaan pendanaan untuk sektor kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur strategis.
“(Hal ini) sebagai upaya untuk meningkatkan produksi minyak dan gas (Migas) dan mengurangi ketergantungan impor energi dalam pemenuhan kebutuhan energi nasional,” ujarnya.
Irwandy Arif menjelaskan, salah satu program yang sedang dilaksanakan oleh Kementerian ESDM adalah sektor mineral. Pemerintah telah mengiImplementasikanya dengan kebijakan larangan ekspor bijih nikel sejak Januari 2020. Kebijakan larangan low material tersebut secara bertahap akan dilakukan untuk komoditas lainnya. Dimana pelarangan bijih bauksit akan diberlakukan pada Juni tahun 2023.
“Hal ini dilakukan sebagai pelaksanaan UU Nomor 3 Tahun 2020 tentang Minerba. Jadi, pemegang izin usaha pertambangan (IUP) wajib membangun atau menyelesaikan fasilitas pemurnian atau smelter sebagai bentuk hilirisasi nasional yang berpotensi menumbuh kembangkan industri hilir lainnya,” jelasnya.
Menurutnya, hilirisasi akan meningkatkan devisa negara, perluasan lapangan kerja dan multiplayer effect lainnya. Selain itu, komoditas mineral juga memiliki peran penting dalam mendukung transisi energi.
“Khususnya digunakan sebagai bahan baku Pembangkit Listrik Tenaga Surya, angin dan nuklir,” tambahnya.
Ia juga menuturkan program hilirisasi dapat memenuhi pasokan bahan baku kabel untuk transmisi dan distribusi tenaga listrik serta bahan baku baterai untuk kendaraan listrik. Karena itu, pada tahun 2023 pemerintah menargetkan berdirinya 32 smelter dan sudah ada 12 smelter yang terintegrasi dengan tambang. Kemudian ada 20 smelter independen atau stand alone yang saat ini telah berdiri sebanyak 21 smelter. Untuk 5 smelter telah terintegrasi dan 16 smelter stand alone. Mayoritas smelter itu merupakan smelter nikel.
“Diharapkan dengan melaksanakan program tersebut, dan dukungan dari semua pihak dalam ekosistem pentahelix. Kemandirian energi dan hilirisasi tambang dapat diwujudkan guna memberikan kontribusi yang maksimal bagi pembangunan ekonomi nasional dan kesejahteraan masyarakat,” tuturnya.
Selain itu, lanjut Irwandy Arif, pemerintah melalui Kementerian ESDM melakukan percepatan pembangunan ekosistem kendaraan listrik. Kementerian ESDM menargetkan akan memproduksi ratusan kendaraan motor listrik 2023 hingga 2024.
“Percepatan kendaraan listrik pada tahun 2023. Motor istrik di targetkan sekitar 300.000 motor listrik baru dan konversi motor BBM dan 600.000 pada tahun 2024,” lanjutnya.
Ia juga memaparkan beberapa program Kementerian ESDM dalam menghadapi ancaman pasokan dan harga energi global, yaitu peningkatan investasi hulu migas melalui perbaikan fiskaltum.
Perbaikan itu antara lain speed KKST yang lebih menarik, penerapan asumption and discharge and competitive tax, perbaikan regulasi melalui percepatan revisi UU Migas untuk memberikan kepastian hukum, kemudahan dan percepatan perizinan, serta dukungan daerah.
Selanjutnya, peningkatan produksi minyak bumi. Dimana pada jangka pendek menengah terdapat potensi tambahan cadangan minyak sebesar 683 billion barrel of oil dengan pengembangan lanjut wilayah kerja cepu, infiil dan plastik.
“Dan pengembangan oil recovery di wilayah kerja Rokan,” pungkasnya. (Shiddiq)