Beranda Korporasi Ifishdeco Bidik Pertumbuhan Produksi Nikel yang Maksimal

Ifishdeco Bidik Pertumbuhan Produksi Nikel yang Maksimal

2399
0
RUPST Ifishdeco
Kiri ke kanan: Agus Prasetyono (Direktur Operasional), Muhammad Ishaq (Direktur), Agung Wahono (Manager Accounting & Tax), dan Rivka Rotua Natasya (Corporate Secretary). Dok: MNI/ Aninda.

NIKEL.CO.ID, JAKARTA – PT Ifishdeco Tbk. menetapkan target pertumbuhan produksi bijih nikel yang maksimal dalam beberapa tahun ke depan, mengikuti capaian penjualan bijih nikel sebesar 2,29 juta metric ton pada 2023 dan proyeksi permintaan nikel yang terus meningkat.

Direktur PT Ifishdeco Tbk., Agus Prasetyono, menyatakan, perusahaannya akan meningkatkan produksi bijih nikel pada tahun ini menjadi 2.202.975 ton. Angka tersebut diproyeksikan meningkat menjadi 2.247.035 ton pada tahun berikutnya, dan mencapai puncaknya pada 2026 dengan target produksi 2.291.975 ton.

Pertumbuhan produksi Iini Ifishdeco didukung oleh lahan-lahan konsesi perusahaan yang tersebar di Tinanggea, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, dengan total luas mencapai 2.580 hektare, serta izin usaha pertambangan operasi/produksi seluas 800 hektare.

Agus memperkirakan, permintaan nikel global akan terus meningkat seiring popularitas kendaraan listrik di seluruh dunia. Hal ini menjadi peluang bagi Ifishdeco untuk berkelanjutan dalam bisnisnya dalam jangka panjang. Dalam rangka mengantisipasi pertumbuhan ini, Ifishdeco berencana melakukan ekspansi usaha. 

“Rencana ekspansi ini didasarkan pada prospek industri nikel yang cerah di Indonesia, tingginya permintaan produk nikel, dan kinerja keuangan yang positif hingga 2023,” ujarnya dalam keterangan resminya, pada Kamis (28/3/2024).

Dalam konteks ini, perseroan bersiap untuk menerbitkan saham baru melalui penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu atau right issue.

Direktur Ifishdeco, Muhammad Ishaq, menambahkan, perseroan berencana melaksanakan rights issue dengan menerbitkan 425.000.000 saham baru, setara dengan 20% dari total saham yang beredar, dengan nilai nominal Rp100 per lembar saham baru.

“Rencana rights issue ini akan disahkan oleh para pemegang saham perseroan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dijadwalkan pada 30 April 2024. Detail terkait rights issue, termasuk harga pelaksanaan dan jumlah final saham, akan diumumkan kemudian,” katanya.

Ishaq berharap, penambahan modal ini akan memperkuat struktur permodalan perusahaan untuk mendukung pengembangan usaha Ifishdeco, serta mengundang investor baru, baik dari dalam maupun luar negeri, untuk berpartisipasi dalam investasi modal, sehingga memberikan nilai tambah bagi kinerja perusahaan.

Dana yang diperoleh dari rights issue tersebut akan digunakan untuk modal kerja dan pengembangan usaha Ifishdeco setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi. 

“Diharapkan, rights issue ini akan memperkuat struktur permodalan perusahaan,” tutup Ishaq. (Aninda)