Beranda Berita Nasional ICAMT 2021, Pentingnya Material untuk Mencapai Revolusi Industri 4.0 dan Circular Economy

ICAMT 2021, Pentingnya Material untuk Mencapai Revolusi Industri 4.0 dan Circular Economy

400
0

ICAMT 2021, Pentingnya Material untuk Mencapai Revolusi Industri 4.0 dan Circular Economy

NIKEL.CO.ID,15 Desember 2021 National Battery Research Institute (NBRI) menyelenggarakan International Conference on Advanced Material and Technology 2021 (ICAMT) . Webinar yang diselenggarakan tanggal 14-16 Desember 2021 ini mengangkat tema: ‘Materials for Sustainable Development Goals toward Industrial Revolution 4.0 through Circular Economy’.

Founder NBRI, Profesor Evvy Kartini menuturkan, tantangan untuk memiliki material yang ramah lingkungan menjadi salah satu cara terbaik dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Maka, perlu dorongan untuk dapat mengintegrasikan Revolusi Industri 4.0 dengan industri material dari segi circular economy.

Didasari atas kesadaran penuh guna mendukung terciptanya material yang memiliki keberlanjutan ekonomi, NBRI bekerjasama dengan Material Research Society Indonesia (MRS-INA), International Union of Material Research Societies (IUMRS), Queen Mary University of London (QUML), dan di-organized oleh  Indonesian Neutron Scattering Society (INSS), tergerak untuk berkontribusi dalam kemajuan industri material di Indonesia.

“NBRI dan MRS-INA dari Indonesia beserta IUMRS dan QUML merupakan platform yang menyatukan ilmuwan, akademisi, mitra industri, pemerintah, dan semua pemangku kepentingan yang fokus pada teknologi baterai dan energi terbarukan, ” kata Profesor Evvy dalam siaran persnya kepada Nikel.co.id, Selasa (14/12/2021).

Sejak awal berdiri NBRI telah melakukan 212 kegiatan dengan total 6145 peserta dari 30 negara. Salah satu program yang bergengsi adalah International Conference on Advanced Material and Technology 2021 (ICAMT 2021). Minat utama ICAMT 2021 difokuskan pada teknologi material maju dari material struktural dan fungsional maju, teknologi nanosains, pemrosesan material, aplikasi teknologi nuklir, material untuk aplikasi energi, dan lain-lain.

Diungkapkan Profesor Evvy, konferensi ini mengundang expert lebih dari 16 negara dan peserta dari seluruh dunia. Diharapkan ICAMT 2021 dapat memberikan output dan outcome yang bermanfaat bagi semua pihak. Dengan demikian, target dunia pada tujuan pembangunan berkelanjutan, menuju Revolusi Industri 4.0 melalui circular economy akan berhasil dicapai.

Dalam mempresentasikan status terkini mengenai teknologi material maju, Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, serta circular economy, ICAMT 2021 dihadiri oleh Dr. Ir. Taufik Bawazier, M. Si. (Direktur Jenderal ILMATE Kementerian Perindustrian Republik Indonesia), Prof. B. V. R. Chowdari (Direktur Regional IUMRS), Prof. Rodrigo Martins (Presiden IUMRS dan European Academy of Science (EurASc)), Dr. Ir. Ridwan Djamaluddin, M.Sc. (Direktur Jenderal MINERBA, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral), dan lain-lain,

ICAMT 2021 yang juga disponsori oleh Material Research Societies Thailand, dan PT. Surveyor Indonesia Persero merupakan puncak setelah sebelumnya NBRI juga melangsungkan International Workshop on Solar Rooftop Residential and Utilities Scale, International School of Battery in Electric Vehicle, International Workshop on Materials and Advanced Characterization.

Menurut Profesor Evvy, ICAMT 2021 menjadi ajang bagi pemerintah, peneliti, industri, millenial, dan semua golongan masyarakat yang memiliki ketertarikan terhadap material untuk Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dan circular economy. Para peserta memiliki kesempatan tidak hanya mendengarkan, namun juga mempresentasikan gagasan mereka, serta mendaftarkan paper mereka di jurnal internasional.

“Merupakan sebuah kehormatan bagi NBRI dan MRS-INA dapat berkontribusi dalam menyuarakan pentingnya pengetahuan tentang peran material sebagai kunci untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG), dapat dimengerti oleh semua kalangan masyarakat, serta mendapat dukungan dari sektor Industri, mitra kita di dalam dan luar negeri, serta pemerintah. Terbangunnya dialog konstruktif diharapkan dapat menjadi sarana transfer ilmu pengetahuan khususnya bagi Indonesia dalam memperkuat sektor baterai,” paparnya.

Ia berharap, melalui ICAMT 2021 semua partisipan mendapatkan pemahaman bagaimana material memainkan peran penting dalam banyak aspek industri mulai dari hulu hingga hilir, serta pentingnya material untuk mencapai Revolusi Industri 4.0 dan circular economy . (Herkis/Fia/Syarif)

 

Artikulli paraprakDi Liaoning Konsumsi Feronikel Kadar Rendah 0%
Artikulli tjetërIni Tiga Narasi Besar dalam PP Nomor 96 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara